Bojonegoro Siapkan Beasiswa untuk Putra Daerah dari Dana Abadi Migas

4 Januari 2019 17:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lokasi proyek Gas Jambaran-Tiung Biru (J-TB) di Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Jumat (4/1). (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi proyek Gas Jambaran-Tiung Biru (J-TB) di Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Jumat (4/1). (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Bojonegoro adalah salah satu daerah yang kaya akan minyak dan gas bumi. Di Bojonegoro terdapat Blok Cepu, blok penghasil minyak terbesar di Indonesia. Tak ingin kekayaan migas habis sia-sia, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menyisihkan sebagian dari pendapatan migas untuk ditabung menjadi 'Dana Abadi'.
ADVERTISEMENT
Ketua DPRD Bojonegoro Sigit Kusharijanto mengungkapkan, Dana Abadi tersebut disiapkan sebagai beasiswa untuk putra-putri Bojonegoro agar dapat sekolah sampai perguruan tinggi.
“Dana Abadi ini disiapkan untuk mendorong sektor pendidikan putra-putri Bojonegoro, mungkin untuk beasiswa,” kata Sigit di sela acara pemancangan perdana fasilitas pengolahan gas Jambaran-Tiung Biru di Bojonegoro, Jawa Timur, Jumat (4/1).
Dari Dana Abadi ini, anak-anak Bojonegoro bisa mendapatkan beasiswa dengan skema pinjaman, dikembalikan ke daerah saat sudah bekerja.
Ilustrasi kilang minyak (Foto: Reuters/Todd Korol)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kilang minyak (Foto: Reuters/Todd Korol)
Dengan tingkat pendidikan yang tinggi, kualitas sumber daya manusia (SDM) Bojonegoro menjadi bagus, sektor-sektor di luar migas bisa berkembang menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru yang berkelanjutan. Diharapkan nantinya Bojonegoro tak melulu bergantung pada minyak.
Sigit menjelaskan, Dana Abadi disisihkan dari Dana Bagi Hasil (DBH) migas. DBH Migas ini mendongkrak pertumbuhan ekonomi setempat. APBD Bojonegoro yang awalnya hanya sekitar Rp 600 miliar kini menembus Rp 2 triliun berkat adanya DBH migas.
ADVERTISEMENT
“Sehingga waktu 9 tahun kenaikan luar biasa dan ini terbesar adalah dana bagi hasil migas,” tegas dia.
Selain untuk Dana Abadi yang akan dipakai untuk beasiswa, DBH migas juga akan difokuskan untuk pembangunan infrastuktur.
"Nanti kalau mau diinvestasikan kawasan industri, ya harus di sektor migas juga. Jadi DBH migas tidak hanya infrastruktur tapi langsung ke ekonomi produktif," pungkasnya.