Bos Bank KB Bukopin: 77 Persen Likuiditas Sudah Kembali

7 Juni 2021 16:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung Bank KB Bukopin. Foto: Bank KB Bukopin
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Bank KB Bukopin. Foto: Bank KB Bukopin
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Bank KB Bukopin Tbk mengeklaim sebagian besar likuiditas perusahaan sudah pulih di pertengahan tahun 2021 ini. Kinerja positif tersebut disampaikan Direktur Utama Bukopin, Rivan A. Purwantono, menyambut berdamainya dua pemegang saham terbesar di Bukopin, yakni KB Kookmin Bank dan Bosowa Corporindo.
ADVERTISEMENT
Rivan mengakui, 2020 merupakan tahun yang cukup berat bagi perusahaan. Kaburnya dana masyarakat dalam jumlah cukup besar imbas pandemi COVID-19, ditambah kisruh pemegang saham, menjadi tantangan yang cukup sulit.
"Dalam konteks recovery, hari ini kami bisa meyakini sekitar 77 persen likuiditas sudah dilakukan recovery. Tentu tidak bisa mudah bicara likuiditas sudah kembali, tapi paling penting adalah KB Kookmin sudah menjadi bank operasional dan placement yang baik bagi perseroan," ujar Rivan dalam acara penandatanganan kesepakatan dan sinergi KB Kookmin dan Bosowa Corporindo, Senin (7/6).
Kabar sudah akurnya kedua pemegang saham, membuat Rivan optimistis pemulihan Bukopin bakal berjalan lebih mudah untuk tahun-tahun selanjutnya. Terlebih lagi, pemegang saham menegaskan komitmen untuk tidak lagi melakukan tuntutan hukum ke depannya.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, Bukopin pun mulai berani mematok target pemulihan dana masyarakat di perbankan dalam jumlah cukup besar hingga 2023.
"Bagaimana tahun berikutnya, untuk kredit saja sampai 2023 kita menargetkan hampir lebih dari 10 persen. Bagaimana dengan deposito kita harapkan bisa tumbuh sampai 22 persen," pungkas Rivan.
Sebagai gambaran, Bukopin sempat terlilit masalah likuiditas akibat aksi penarikan dana yang cukup masif oleh nasabah saat pandemi merebak. Polemik ini mulai mereda berkat masuknya KB Kookmin sebagai pemegang saham pengendali dan melakukan intervensi membantu pemulihan likuiditas.
Dirut Bank KB Bukopin, Rivan A Purwantono. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Bank asal Korea ini terhitung menjadi pemegang saham mutlak di Bukopin sejak September 2020. Keputusan tersebut sempat membuat Bosowa Corporindo sebagai pemegang saham kedua terbesar mengambil langkah hukum.
ADVERTISEMENT
Saat ini keduanya sepakat berdamai dengan cara mencabut tuntutan hukum. Mereka pun menyepakati untuk tak saling menuntut dan berkomitmen pada pemulihan KB Bukopin.
Untuk diketahui, pada akhir tahun lalu Bukopin mendapatkan kucuran dana sebesar USD 1,07 miliar dari Kookmin Bank, setara dengan Rp 15,5 triliun. Suntikan dana ini ditujukan sebagai upaya penguatan rencana bisnis perusahaan.
Rivan pun memastikan, hingga saat ini target pasar Bukopin masih belum berubah. Dengan prioritas utama menyasar bisnis ritel dan UMKM.
"Kita memprediksikan tahun 2023 sudah kembali sangat normal. Fokus bisnis tidak berubah, kami tetap fokus ritel, kita fokus UMKM, kita fokus consumer," tegasnya.