Bos Bank Mandiri: Laju Pemulihan Ekonomi Antarnegara Tidak Merata

9 Februari 2022 16:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirut Bank Mandiri, Darmawan Junaidi. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Dirut Bank Mandiri, Darmawan Junaidi. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Memasuki tahun ketiga pandemi COVID-19, pemulihan ekonomi global terus berlanjut. Meski demikian pemulihan ekonomi global ini dinilai tidak berjalan seimbang antara tiap-tiap negara. Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor.
ADVERTISEMENT
”Laju pemulihan tidak seimbang di antara negara-negara di tengah meningkatnya ketidakpastian atas keadaan pandemi. Ledakan permintaan global telah memperluas kapasitas pemasok global dan menaikkan harga komoditas,” ujar Darmawan dalam Mandiri Investment Forum 2022, Rabu (9/2).
Kendala pasokan ini, menurutnya telah menahan pertumbuhan output dan menciptakan tekanan inflasi, sehingga mempengaruhi kebijakan bank sentral. Di sisi lain menurut Darmawan pemulihan ekonomi juga disertai berbagai risiko.
Pertama, Federal Reserve telah memulai proses tapering dan akan segera diikuti oleh kenaikan suku bunga. Perubahan lingkungan global ini akan berdampak pada perekonomian domestik. “Namun, kami percaya ekonomi secara fundamental lebih kuat, didukung oleh keseimbangan eksternal yang sehat dan cadangan devisa yang cukup,” ujarnya.
Risiko lain yang harus diwaspadai adalah peningkatan signifikan infeksi COVID-19 di seluruh dunia akibat munculnya varian Omicron. Kasus harian di Indonesia dalam beberapa pekan terakhir terus meningkat. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah preventif untuk mengantisipasi gelombang pandemi COVID-19 berikutnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, sektor kesehatan berperan penting dalam menahan penyebaran varian Omicron. Penerapan protokol kesehatan, tindakan 3T testing, tracing and treatment serta vaksinasi tetap harus dilakukan. Dalam jangka panjang, Darmawan menilai, reformasi di bidang kesehatan harus menjadi salah satu agenda utama pembangunan untuk meningkatkan ketahanan ekonomi ke depan.
Meski menghadapi tantangan, namun Bank Mandiri optimistis perekonomian Indonesia akan membaik tahun ini. Sebab penanganan pandemi dilakukan lebih efisien dan efektif, adanya percepatan vaksinasi, dan pemulihan konsumsi swasta. Selain itu perbaikan ekspor yang cukup signifikan akibat kenaikan harga komoditas juga turut mendorong pemulihan ekonomi.
“Kami optimistis pada tahun 2022 pemulihan ekonomi akan terus meningkat, permintaan domestik akan membaik dan pertumbuhan kredit akan semakin meningkat. Kami telah melihat tanda-tanda perbaikan ekonomi sejak 2021,” tandasnya.
ADVERTISEMENT