Bos Bappebti Targetkan CPO Masuk Bursa di Juni 2023

20 Januari 2023 14:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Plt. Kepala Bappebti Didid Noordiatmoko di Auditorium Bappebti, Jumat (20/1/2023). Foto: Narda Margaretha Sinambela/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Plt. Kepala Bappebti Didid Noordiatmoko di Auditorium Bappebti, Jumat (20/1/2023). Foto: Narda Margaretha Sinambela/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Perdagangan (Kemendag) berencana mendirikan bursa komoditi untuk minyak sawit atau crude palm oil (CPO). Plt Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Didid Noordiatmoko menargetkan CPO akan masuk bursa pada Juni 2023.
ADVERTISEMENT
"Harga acuan mungkin tidak langsung otomatis terbentuk, tapi CPO masuk bursanya dulu Juni 2023," ujar Didid dalam Penutupan Raker Bappebti di Auditorium Bappebti, Jumat (20/1)
Menurutnya, keberadaan bursa sawit tidak serta-merta akan langsung membuat harga acuan CPO terbentuk. Keberadaan bursa sawit akan mempertemukan antara pembeli dan penjual, sehingga harga acuannya akan terbentuk.
"Itu kan tidak bisa seketika hari ini masuk langsung terbentuk, tidak bisa seperti itu," kata dia.
Harga CPO di bursa Indonesia turut diuji mampu bertahan berapa lama. Kondisi ini, sambung Didid, dinilai akan membentuk harga acuan CPO.
"Target kami Juni [2023] CPO kira-kira sudah bisa diperdagangkan di bursa," tegas Didid.
Ia juga masih mengkaji apakah nantinya hanya sebagian CPO saja yang masuk bursa atau secara keseluruhan. Didid menuturkan, yang penting adalah CPO-nya yang masuk bursa terlebih dulu.
Pekerja menurunkan tandan buah segar kelapa sawit untuk diolah menjadi Crude Palm Oil (CPO). Foto: ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi
"Sebagian tuh begini, kalau hanya 10 persen nanti harga price discovery 10 persen ini akan menentukan yang 100 persen ataukah 100 persen yang masuk ke bursa ini sedang kami kaji. Intinya masuk bursa dulu, apakah sebagian atau semuanya itu adalah bagian yang kami susun dalam roadmap price references," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyayangkan Indonesia masih berpatokan pada Malaysia untuk harga CPO, meskipun Indonesia produsen terbesar sawit dunia. Zulhas menginstruksikan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) untuk segera menerbitkan harga acuan minyak sawit.
"Masa kita patokan ke negara tetangga (Malaysia), padahal produksi kita paling besar. Dengan segala kewenangan, kita usahakan sebelum Juni sudah punya," kata Zulhas dalam Pembukaan Rapat Kerja Bappebti, di Kementerian Perdagangan, Kamis (19/1).
Ia menargetkan Indonesia sudah memiliki harga acuan minyak sawit sebelum bulan Juni. Zulhas mengatakan pada Plt Ketua Bappebti Didid Noordiatmoko, yang turut hadir pada acara tersebut, jika Indonesia tidak segera memiliki harga acuan CPO, Bappebti dapat kehilangan pamornya sebagai badan pengurus komoditi RI.
ADVERTISEMENT
"Beberapa kali disinggung masa kita ikut Malaysia, yang punya sawit, karet, itu kita. Yang jelek ya Bappebti. Kalau tidak bisa, Bappebti akan disalahkan, akhirnya orang bilang Bappebti tidak ada kapasitas," pungkasnya.