Bos Baru Garuda, Irfan Setiaputra Kembali ke Pangkuan BUMN
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sebelum menjadi Dirut Garuda Indonesia , Irfan merupakan profesional di sektor teknologi hingga pertambangan dan energi. Bahkan ia pernah menjadi bos BUMN teknologi, PT INTI (Persero).
Pria lulusan Ilmu Komputer ITB tersebut menjadi Dirut PT INTI periode Maret 2009 - Juli 2012. Ia tak menyelesaikan penuh periode masa jabatan direksi. Irfan memilih mengundurkan diri di tengah jalan dengan alasan pribadi, yakni penghasilan sebagai Dirut BUMN saat itu tak cukup meng-cover kebutuhannya.
itu, Irfan menerima gaji bulanan hingga Rp 50 juta. Pengunduran diri Irfan disayangkan oleh Menteri BUMN saat itu, Dahlan Iskan. Irfan dipandang sebagai seorang CEO mumpuni dan layak digaji tinggi.
Setelah resign dari BUMN, Irfan tercatat menduduki jabatan eksekutif di beberapa perusahaan seperti CEO PT Titan Mining Indonesia (2012-2014), COO ABM Investama (2015-2016), CEO Cipta Kridatama (2014-2017), CEO Reswara Minergi Hartama (2017), dan CEO Sigfox Indonesia (2019-Januari 2020).
Hari ini, Irfan akhirnya kembali lagi ke perusahaan pelat merah. Bila saat di swasta, ia hanya bertanggung jawab kepada pemilik, kini Irfan memiliki banyak bos. Sebagai Dirut BUMN penerbangan harus diawasi dan berkoordinasi dengan Kementerian BUMN sebagai pemegang saham, Kementerian Perhubungan sebagai regulator, hingga Komisi V dan Komisi VI DPR sebagai mitra kerja di parlemen.
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir, menilai Irfan sebagai sosok profesional yang mumpuni.
“Kami di Kementerian BUMN berupaya mencari figur terbaik yang akan duduk mengelola flight carrier kita, Garuda Indonesia. Saya harap Pak Irfan Setiaputra bisa menjalankan amanah dengan baik, mengikuti prinsip Good Corporate Governance dan bisa membawa Garuda lebih baik lagi,” katanya Erick Thohir dalam keterangannya, Rabu (22/1).