Bos BCA Sebut Pemilu 2024 Tak Pengaruhi Investasi: Tergantung Mood Pasar Modal

19 Oktober 2023 17:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja dalam konferensi pers paparan kinerja kuartal III 2023 BCA, Kamis (19/10/2023).
 Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja dalam konferensi pers paparan kinerja kuartal III 2023 BCA, Kamis (19/10/2023). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA, Jahja Setiaatmadja menuturkan, pemilu 2024 tidak mempengaruhi investasi secara keseluruhan di Indonesia. Pemilu 2024 dianggap sebagai momen berulang setiap 5 tahun sekali.
ADVERTISEMENT
“Untuk investasi dalam bentuk seperti saham dan obligasi tidak langsung berkaitan dengan tahun politik. Ini berkaitan juga alternatif yang tersedianya dan mood dari pasar modal,” kata Jahja dalam konferensi pers paparan kinerja kuartal III 2023 BCA, Kamis (19/10).
Jahja melihat kondisi pasar modal bisa fluktuatif meskipun minat pada pasar modal di global sedikit berkurang. Ia mencermati masyarakat Indonesia sudah melewati pesta demokrasi beberapa kali. Setelah pemilu selesai, kondisi ekonomi akan kembali normal seperti sebelumnya.
“Untuk investasi ada macam-macam bentuknya, ada investasi ke pasar modal misalnya, ke obligasi atau investasi dalam bentuk membangun pabrik baru proyek-proyek baru. Jadi ini mungkin bisa dilihat agak berbeda-beda kebutuhannya,” tuturnya.
Jahja menegaskan tidak ada kaitannya tahun politik 2024 dan Dana Pihak Ketiga (DPK). Secara keseluruhan, total DPK tumbuh 6,2 persen yoy menjadi Rp 1.089 triliun, sehingga mendorong total aset BCA naik 7,2 persen yoy menjadi Rp 1.381 triliun.
ADVERTISEMENT
“Itu terutama kita upayakan jadi engga berkait langsung dengan tahun politik. Tahun politik seasonal, padahal kita untuk payment system perlu waktu lebih panjang dan konsisten. Untuk jangka ada pesta demokrasi atau tidak, itu tetap merupakan layanan kita prinsip bagi BCA,” tegasnya.
BCA dan entitas anak membukukan peningkatan total kredit sebesar 12,3 persen yoy per September 2023. Laba bersih BCA dan entitas anak tumbuh 25,8 persen yoy mencapai Rp 36,4 triliun di sembilan bulan pertama tahun 2023.
Adapun total kredit BCA naik 12,3 persen yoy menjadi Rp 766,1 triliun. Kredit UKM menjadi segmen dengan pertumbuhan kredit tertinggi, yaitu naik 16,4 persen yoy menjadi Rp 104,8 triliun.