Bos BCA Ungkap Penyebab Pembayaran Digital Tumbuh Pesat

7 Desember 2020 18:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ATM BCA (Ilustrasi) Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
ATM BCA (Ilustrasi) Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Bank BCA mencatat, transaksi digital payment di Indonesia tumbuh pesat dalam satu dekade terakhir. Presiden Direktur Bank BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, pesatnya pertumbuhan digital payment didorong oleh beberapa hal. Mulai dari kemampuan bayar masyarakat hingga munculnya e-commerce.
ADVERTISEMENT
“Kita coba uraikan flow of payment itu kemana. Kalau kami melihat, sumber pertama itu dari gaji karyawan, kemudian juga termasuk UMKM membayarkan gaji dan tunjangan, di luar bansos. Itu menjadi kemampuan individual kita, untuk menyalurkan apakah antar individu mulai melakukan belanja ke merchant,” ujar Jahja dalam Focus Group Discussion (FGD) terbatas secara virtual dengan topik “Outlook Ekonomi Moneter dan Keuangan Digital 2021”, Senin (7/12).
Berbicara soal merchant, Jahja mengatakan dulu merchant hanya melayani jual beli secara online. Di merchant offline meskipun pembayaran sudah digital, namun bentuk transaksinya adalah langsung alias cash and carry.
Bentuk ini membuat konsumen lebih percaya dan tidak ada keraguan. Sebab ada uang ada barang. Setelah dibayar, barang langsung diterima. Bentuk ini yang tidak bisa dilihat dalam merchant online alias transaksi di e-commerce.
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Ada beberapa merchant online yang menerapkan pembayaran di akhir transaksi. Artinya barang dikirim terlebih dulu. Setelah sampai di tangan konsumen, barulah konsumen membayar.
ADVERTISEMENT
“Ada e-commerce yang meng-escrow dana itu sehingga ada kepastian barang diterima dengan baik oleh customer, baru dilakukan payment,” ujarnya.
Bentuk yang hampir sama juga dilakukan sektor logistik. Tidak jarang perusahaan logistik saat ini menawarkan asuransi pengiriman barang. Agar barang terjamin keamanannya selama proses pengiriman. Menurut Jahja, pelengkap-pelengkap semacam ini yang membuat transaksi digital makin subur di Indonesia.
“Ini adalah pelengkap-pelengkap dari e-commerce yang kita lihat pada platform itu. Ini perbedaan dari yang dulu kita lihat offline merchant. Payment yang tradisional seperti langsung transfer dengan debet card lalu kredit card. Dengan e-commerce ada tambahan escrow,” tandasnya.