Bos Besar Freeport Happy Bisa Tenang Menambang Sampai 2041

21 Desember 2018 17:37 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CEO Freeport- McMoRan Inc, Richard Adkerson. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
CEO Freeport- McMoRan Inc, Richard Adkerson. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Freeport McMoRan Inc (FCX) turut bergembira menyambut selesainya transaksi pembelian 51 persen saham PT Freeport Indonesia (PTF) oleh PT Inalum (Persero).
ADVERTISEMENT
Meski tak lagi menjadi pemilik saham mayoritas PTFI, FCX senang karena memperoleh kepastian investasi. FCX yang bekerja sama dengan Inalum mengelola PTFI akan memperoleh Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) hingga 2041.
CEO FCX Richard C Adkerson mengatakan, transaksi ini menguntungkan semua pihak. Indonesia dapat menguasai kepemilikan PTFI, sedangkan FCX mendapat kepastian bisnis hingga 20 tahun ke depan. Papua pun diuntungkan karena mendapat 10 persen saham PTFI.
"Kami sangat antusias mengenai kelanjutan bisnis kami terkait kerja sama dengan Inalum, ini sangat positif bagi Indonesia dan Freeport. Ini menjadi kesepakatan yang sama-sama menguntungkan kedua belah pihak. Saya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Indonesia untuk mencari solusi bersama, kita berusaha memenuhi permintaan Presiden dan sekarang kami dapat melanjutkan bisnis hingga 2041, dan mendapat kepastian dalam aspek hukum ataupun fiskal," kata Adkerson dalam konferensi pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (21/12).
Suasana penggalian di Freeport.
 (Foto:   Instagram @freeportindonesia)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana penggalian di Freeport. (Foto: Instagram @freeportindonesia)
Dengan adanya kepastian hingga 2041 ini, Adkerson menambahkan, pihaknya bersedia membangun smelter di Indonesia. Smelter tersebut ditargetkan selesai dibangun dalam 5 tahun. Selain itu, pengembangan tambang bawah tanah akan dilanjutkan.
ADVERTISEMENT
"Kita akan membangun smelter. Seperti yang disampaikan Presiden, menyelesaikan dalam 5 tahun ke depan. Langkah selanjutnya, PTFI kami menambang dari open pit ke tambang bawah tanah, dan kami sedang transisi ke sana," ucapnya.
Kata Adkerson, PTFI bakal menginvestasikan USD 20 miliar hingga 2041, terutama untuk tambang bawah tanah. Ia menilai ini akan memberikan kontribusi besar bagi rakyat Indonesia, khususnya Papua.
"Kami akan investasi sebesar USD 20 miliar sampai 2041. Untuk ke depan, pengembangan operasi tambang, mendorong tenaga kerja, dan memberikan nilai tmabah untuk masyarakat Indonesia dan Papua yang sebesar-besarnya, dan juga pengelolaan lingkungan yang baik untuk Indonesia ataupun untuk kami," tutupnya.