Bos BTN Harap Omnibus Law Jadi Sentimen Positif Perekonomian 2020

3 Februari 2020 21:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN) Pahala Mansury. Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN) Pahala Mansury. Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tahun 2019 disebut-sebut sebagai tahun yang tidak mudah bagi ekonomi global, termasuk Indonesia.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN), Pahala Mansury mengatakan, ada berbagai faktor yang telah membuat ekonomi global bergejolak dan berdampak pada ekonomi nasional.
Namun memasuki 2020, Pahala menyatakan pihaknya cukup optimistis bahwa tahun ini akan ada perbaikan. Terlebih pemerintah tengah menyiapkan RUU Omnibus Law. Menurut Pahala, beleid baru tersebut bisa menjadi angin segar bagi geliat ekonomi nasional.
"Awal tahun ini ada indikasi optimisme yang lebih baik. Apalagi ada sentimen positif. Ada Omnibus Law, mudah-mudahan ini akan jadi penggerak di makro ekonomi 2020. Kita harapkan bisnis jadi lebih baik," ungkap Pahala di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (3/2).
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi Foto: ANTARA FOTO/ Dhemas Reviyanto
Pahala menceritakan, tahun lalu menjadi tahun yang cukup menantang lantaran banyak hal tak terduga yang terjadi secara cepat. Menurut Pahala, outlook perekonomian pada awal 2019 ternyata berbeda dengan realisasi di pertengahan tahun. Pun hingga akhir tahun, ada banyak penyesuaian yang terjadi.
ADVERTISEMENT
Pada awal tahun, menurut Pahala, suku bunga belum diprediksi turun. Namun ternyata di pertengahan tahun, terjadi tren penurunan suku bunga.
"Ini menunjukkan perkembangan yang bagaimana outlook ekonomi itu mengalami perubahan signifikan. Dalam 6 bulan persepsi market berubah sekali," ujarnya.
Pahala mengatakan, tantangan perekonomian masih akan terjadi di 2020. Buktinya di awal tahun ini ada sentimen negatif dari penyebaran virus corona. Kondisi itu disebut-sebut akan memengaruhi perekonomian global. Meski demikian Pahala yakin Indonesia akan tetap bisa menjaga optimisme untuk sepanjang tahun ini.
"Semua sentimen negatif in the long run, market masih melihat Indonesia positif berkisar di 5 persen," tandasnya.