Bos CIMB Niaga Angkat Bicara soal Pertumbuhan Ekonomi RI

8 Februari 2020 16:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M. Siahaan. Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M. Siahaan. Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
ADVERTISEMENT
Pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2019 tercatat sebesar 5,02 Persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan tahun 2018 yang sebesar 5,17 persen. Realisasi pertumbuhan ekonomi tersebut meleset dari target dalam APBN 2019 yakni 5,3 Persen.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M Siahaan tidak menganggap realisasi tersebut sebagai sebuah kemunduran. Tigor justru mengapresiasi perekonomian Indonesia yang tetap mampu berada di atas 5 persen di tengah gejolak ekonomi global.
“Kalau saya lihat bukan turun jadi 5,02 persen, malah tetap naik di 5,02. Jadi tahun lalu sebenarnya kita mengharapkan lebih. Tapi secara obyektif saya melihatnya lumayan lah. Not bad. Saya rasa melihat situasi global seperti sekarang ini kalau kita lihat secara menyeluruh itu kan banyak sekali gejolak,” ungkap Tigor dalam acara CIMB XTRA XPO di ICE BSD, Tangerang, Sabtu (8/2).
Menurut Tigor, 2019 merupakan tahun yang cukup menantang. Serangkaian sentimen global terjadi secara beruntun mulai dari perang dagang Amerika Serikat-China, krisis ekonomi di Amerika Latin hingga Brexit memberikan dampak yang cukup signifikan bagi perekonomian dunia.
Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M. Siahaan. Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
Di tengah gejolak tersebut Indonesia tetap mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen. Sedangkan negara lain, India misalnya, mengalami penurunan yang cukup signifikan. “Terus terang aja seperti India penurunan ekonominya jauh lebih drastis,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pemerintah perlu mendorong laju konsumsi, investasi, belanja pemerintah serta ekspor impor. Menurut Tigor, jika pemerintah ingin pertumbuhan ekonomi naik lebih tinggi maka laju investasi yang harus lebih kuat didorong.
Tigor pun mengapresiasi langkah pemerintah yang cukup cepat dalam menggaet investasi untuk masuk ke Indonesia. “Kalau kita lihat datanya investasi growth sekitar 4 persen. Pemerintah sudah jemput bola kayak Abu Dhabi, China atau Europe atau kemana. Saya rasa itu baik. Selanjutnya bagaimana supaya interest itu menjadi realitas,” ujarnya.
Apalagi saat ini pemerintah juga tengah menyiapkan Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja dan Omnibus Law Perpajakan. Menurut Tigor beleid ini nantinya akan mendorong kemudahan berusaha di Indonesia. Sehingga nantinya para pelaku usaha baik asing maupun lokal menjadi semakin nyaman berinvestasi.
ADVERTISEMENT
“Karena duitnya banyak mestinya mereka ekspansi investasi dan sebagainya tapi belum. Menurut saya, memang gejolak pasti ada tapi langkah-langkah antisipasi ini sangat bagus. Mudah-mudahan tahun ini lebih bagus dari tahun lalu,” tandasnya.