news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Bos Danareksa Ungkap 5 Fase Penting Pergerakan IHSG saat Pandemi

3 Juli 2020 16:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Foto:  Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sangat terpengaruh oleh mewabahnya pandemi virus corona (COVID-19). Berdasarkan data RTI, Jumat (3/7) sejak awal tahun IHSG sudah terkoreksi sebesar 21,05 persen.
ADVERTISEMENT
Pelemahan IHSG ini awalnya tidak terbayangkan atau tidak terprediksi oleh banyak pihak. Direktur Utama PT Danareksa Sekuritas Frederica Widyasari Dewi atau yang akrab disapa Kiki menjelaskan, di akhir 2019 mayoritas analis justru memprediksi bahwa performa IHSG di 2020 akan lebih baik.
Siapa sangka, pandemi COVID-19 mewabah dan membuat pasar saham global ikut terguncang. Sejak pandemi mewabah, Kiki mengatakan, pergerakan pasar saham terbagi dalam lima fase.
“Fase pertama yaitu saat kasus pertama dikonfirmasi di Wuhan, China. Saat itu indeks masih biasa aja,” ungkap Kiki dalam Webinar Bicara Data Virtual Series, Jumat (3/7).
Menurut Kiki, saat itu nampaknya investor belum terlalu panik dan menganggap bahwa virus tersebut tidak akan menjadi pandemi global.
Petugas kebersihan melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (31/3). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Fase kedua, IHSG mulai terkoreksi saat bahwa kasus COVID-19 ditemukan di luar China, yaitu Jepang dan Amerika Serikat. Kemudian, kondisi makin buruk ketika WHO menetapkan virus ini menjadi pandemi global. Pada fase ketiga ini IHSG mulai terus menurun.
ADVERTISEMENT
“Fase keempat, paling parah. Ketika di Indonesia terjadi kebingungan. Semua orang enggak tahu pasti apa yang terjadi. Kemudian dikonfirmasi terjadi kasus pertama di Indonesia dan masyarakat mulai khawatir. Di fase inilah IHSG turun sampai ke level 3.900,” ujarnya.
Setelah melewati fase terburuk, Kiki mengatakan saat ini IHSG masuk ke fase kelima. Fase ini ditandai dengan maraknya stimulus yang mulai digelontorkan pemerintah. Selain itu Bank Indonesia dan OJK juga mulai mengeluarkan jurus-jurus demi menyelamatkan perekonomian nasional. Alhasil, confidence market kembali terbentuk.
“Kami melihat pemerintah, BI, OJK dan kementerian tackle this issue very nicely. Ketika pemerintah dan sentral bank membanjiri dengan stimulus yang ada, sekarang indeks mulai mendekati level 5.000,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Untuk itu ke depannya, Kiki mengatakan, pemulihan IHSG akan sangat bergantung pada kebijakan ataupun stimulus yang diberikan oleh pemerintah. Jika stimulus tersebut bisa dijalankan secara efektif dan membuahkan hasil, maka market diprediksi akan semakin confidence.
“Kita melihat ke depan, yang penting efektifitas dan pelaksanaan stimulus oleh pemerintah,” tandasnya.