Bos Gojek: UMKM Bisa Bersaing dengan Pemodal Besar

25 Agustus 2021 12:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kevin Aluwi, Co Founder GOJEK Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kevin Aluwi, Co Founder GOJEK Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mengalami tren perkembangan yang signifikan semenjak maraknya teknologi digital. Sektor yang menyumbang sekitar 60 persen perekonomian Indonesia ini memiliki daya saing yang seimbang dengan perusahaan-perusahaan dengan modal yang lebih besar.
ADVERTISEMENT
Begitu kiranya gambaran UMKM dalam benak Kevin Aluwi, CEO Gojek dalam gelaran webinar HSBC Summit 2021, Rabu (25/8). Ia menyebut sektor usaha kecil menengah ini memang selalu menjadi tulang punggung negara-negara berkembang.
“Misal di Gojek bisa ada seseorang dengan bekal SIM dan motor bisa mengantarkan belasan, bahkan puluhan paket nasi goreng dari penjualan nasi goreng pinggir jalan. Dengan teknologi smartphone 4G si penjual nasi goreng ini bisa menjamah konsumen lebih besar,” ungkapnya.
Perajin menyelesaikan kerajinan tangan yang berbahan dasar batang enceng gondok kering di UMKM Win's Rajut, Pasuruan, Jawa Timur. Foto: Zabur Karuru/ANTARA FOTO
Menurutnya, hal ini berbeda dengan apa yang terjadi sekitar 50-100 tahun lalu yang mana hanya sektor korporasi yang memiliki kekuatan dari sisi teknologi dan produksi. Pada puluhan tahun lalu sektor ekonomi rakyat ini tidak berkembang.
“Di mana keuntungan peningkatan produktivitas, peningkatan kualitas produk itu terjadi karena teknologi, sementara teknologi digunakan perusahan perusahaan yang lebih besar,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Dengan perkembangan UMKM yang begitu pesat, Kevin yakin sektor UMKM akan mampu bersaing dengan perusahaan besar dari negara-negara maju. Perekonomian nasional akan semakin terdongkrak.
“Negara negara seperti Indonesia ini punya kesempatan bersaing dalam perekonomian lebih maju,” jelasnya.