Bos KAI: Penumpang Kereta Zaman Now Sudah Naik Kelas

25 Januari 2019 15:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama PT. Kereta Api Indonesia, Edi Sukmoro. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama PT. Kereta Api Indonesia, Edi Sukmoro. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) Edi Sukmoro mengatakan penumpang kereta di masa kini sudah canggih dalam hal teknologi. Di samping itu, berbagai outlet yang menjajakan produk branded pun laris manis diserbu penumpang di stasiun kereta Jakarta. Singkatnya, Ia menyebut penumpang kereta zaman now sudah 'naik kelas'.
ADVERTISEMENT
"Jadi yang naik KA itu jangan lagi dianggap orang-orang yang tidak berteknologi, semua mereka ber-handphone. Tahu di Gambir ada Starbucks kan? Itu adalah penghasilan terbesar nomor dua di Indonesia setelah di Grand Indonesia (Jakarta) berarti perputaran duit tinggi," ujarnya kepada kumparan di Kantor Jakarta Railway Center, Jakarta Pusat, Rabu (19 Desember 2018).
Edi menyampaikan kondisi itu tak lepas dari citra kereta api yang juga kian membaik seiring perbaikan banyak sistem dan infrastruktur. Tak ayal, berbagai kenyamanan fasilitas penunjang penumpang KA pun kian berkembang.
"Awal (Starbucks) masuk? Mereka sendiri yang meragukan apa ada yang beli karena dulu penumpang kereta api itu 'kelas bawah' apa iya beli Starbucks? Sekarang liat aja Starbucks mana pernah kosong. Masuk situ, penuh," ujarnya.
Suasana di Stasiun Gambir (Foto: Moh Fajri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Stasiun Gambir (Foto: Moh Fajri/kumparan)
Kendati demikian, Edi pun tak ingin jemawa. Ia mengingatkan, pelayanan kereta api utamanya diperuntukkan bagi masyarakat yang memang membutuhkan moda transportasi dengan harga terjangkau. Itulah mengapa, misalnya saja KRL saat ini masih disubsidi oleh pemerintah.
ADVERTISEMENT
"Jangan lupa ini public service bahwa kita harus take care orang-orang yang tidak mampu," tegas dia.
Edi menyatakan pihaknya juga berkomitmen mendukung program pemerintah kaitannya untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) mendapatkan pelayanan KA yang mudah dan tetap terjangkau. Salah satunya melalui pembangunan apartemen TOD (Transit Oriented Development).
Kereta Sleeper Resmi di Operasikan. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kereta Sleeper Resmi di Operasikan. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
Melalui sistem TOD itu, nantinya masyarakat berpenghasilan maksimal Rp 7 juta akan bisa tinggal di apartemen yang pendekatan dengan jaringan transportasi massal seperti stasiun kereta.
"Supaya mereka itu transportasinya tidak double. Dia mau pergi ya tinggal turun aja naik KRL. Ini sekarang Tanjung Barat, Pondok Cina, kemarin di Rawa Buntu terus ada Cisauk. Terus ada Jurang Mangu. Itu nanti 25-30 persen itu diserahkan ke MBR," terangnya.
ADVERTISEMENT