Bos OJK: IHSG Sudah Recover, Tembus Level 6.400 Seperti Sebelum Corona

15 Januari 2021 21:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas kebersihan melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (25/9). Foto: Puspa Perwitasari/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas kebersihan melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (25/9). Foto: Puspa Perwitasari/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeklaim kebijakan pengendalian volatilitas yang telah dikeluarkan sejak adanya pandemi terlihat berdampak positif sejak bulan Mei 2020. Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso mengatakan, sejak diterbitkannya kebijakan tersebut, volatilitas Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah mulai mereda dan pasar SBN juga sudah mulai menguat.
ADVERTISEMENT
“Hal ini mengindikasikan kepercayaan investor yang membaik. Peningkatan kepercayaan investor tersebut mampu meningkatkan capital inflows dan menahan capital outflows,” ujar Wimboh dalam dalam dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan di Jakarta, Jumat (15/1).
Wimboh merinci, setelah mencapai titik terendah di level 3.937,6 pada 24 Maret 2020, IHSG sampai dengan akhir tahun telah menguat dan ditutup pada level 5.979,7 pada tanggal 30 Desember 2020.
Ketua OJK Wimboh Santoso di acara pembukaan perdagangan saham awal tahun 2020 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (2/1). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Bahkan pada perdagangan saham 14 Januari 2021, IHSG ditutup pada level 6.428,3. “Pada saat ini sudah recover menjadi di atas 6.428 ya dan ini adalah luar biasa sudah kembali ke level sebelum pandemi,” ujarnya.
Menurut Wimboh, penguatan ini tidak terlepas dari meningkatnya jumlah investor di pasar modal yang mencapai 3,88 juta investor. Naik cukup signifikan dibandingkan jumlah investor pada 2019 yang mencapai 2,48 juta investor. Wimboh menilai, peningkatan jumlah investor ini sejalan dengan inisiatif strategis OJK untuk meningkatkan basis investor domestik dan pendalaman pasar keuangan.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya dari sisi jumlah investor yang tercatat positif, sepanjang 2020 lalu aktivitas penghimpunan dana melalui penawaran umum juga tercatat relatif besar. “Nilainya tercatat sebesar Rp 118,7 triliun dengan 53 emiten baru. Pertumbuhan emiten baru ini merupakan yang tertinggi di ASEAN,” ujarnya.
Wimboh pun berkomitmen pihaknya akan terus fokus untuk meningkatkan integritas pasar dengan serangkaian kebijakan dan langkah-langkah pengawasan yang lebih tegas.