Bos OJK Proyeksi Ekonomi RI Masih Minus hingga 2 Persen di Kuartal IV 2020

15 Januari 2021 19:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso saat konferensi pers terkait dampak virus corona di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (13/3).  Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso saat konferensi pers terkait dampak virus corona di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (13/3). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso memperkirakan kontraksi ekonomi masih terjadi di kuartal IV 2020. Sepanjang kuartal IV tahun lalu, ekonomi diperkirakan minus hingga 2 persen.
ADVERTISEMENT
Adapun pertumbuhan ekonomi selama tahun lalu di kuartal II mencapai minus 5,32 persen dan kuartal III minus 3,49 persen. Hal ini membuat Indonesia mengalami resesi selama tahun lalu.
“Kami harapkan kuartal IV tidak terlalu jelek, yaitu minus sekitar 1 sampai 2 persen,” ujar Wimboh dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2021, Jumat (15/1).
(kiri-kanan) Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan Halim Alamsyah dalam Konferensi Pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan Kuartal IV 2018. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
Dalam bahan pemaparannya, Wimboh memproyeksi pertumbuhan ekonomi selama 2020 sebesar minus 1,7 persen hingga minus 2 persen. Proyeksi ini sama dengan kisaran yang outlook pemerintah.
Selama 2021, Wimboh memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan tumbuh 5 persen. Hal ini seiring dengan optimisme pemulihan ekonomi, yang salah satunya didorong adanya vaksin corona.