Bos Pegadaian: Stok Emas Kita Ada 4,3 Ton

24 Februari 2020 21:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Kuswiyoto dalam acara Natinal Gathering and Workshop Pegadaian, Yogyakarta. Foto: Efira Tamara Thenu/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Kuswiyoto dalam acara Natinal Gathering and Workshop Pegadaian, Yogyakarta. Foto: Efira Tamara Thenu/kumparan
ADVERTISEMENT
Manajemen PT Pegadaian (Persero) mencatat adanya stok emas batangan di kantor pusat Jakarta sebesar 4,3 ton. Meningkatnya cadangan emas karena masyarakat semakin berminat menabung emas di Pegadaian. Hal ini terbukti dari kenaikan nasabah pada tahun ini menjadi 4,6 juta orang atau naik dibanding periode tahun 2018 sebanyak 1,7 juta orang.
ADVERTISEMENT
“Jadi emasnya hari ini kita punya 4,3 ton emas yang kita simpan di kantor kami yang (Jalan) Keramat (Jakarta Pusat). Bapak-bapak kalau mau liat monggo silahkan di kantor kami boleh melihat meraba boleh buka,” kata Direktur Utama Kuswiyoto yang sontak tertawa para anggota DPR Komisi VI di Gedung DPR, Jakarta, Senin (24/2).
Bazar Emas di Pegadaian. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Kuswiyoto mempersilahkan anggota DPR Komisi VI untuk mengunjungi langsung stok emas Pegadaian. Menurutnya, Pegadaian telah menyiapkan pasokan emas untuk memenuhi kebutuhan naiknya jumlah nasabah.
“(Emas) ini milik nasabah kami bukan milik Pegadaian titipan dari nasabah-nasabah kami, katanya.
“Silahkan bapak ibu mau nitip emas di Pegadaian menerima jasa titipan emas,” sambungnya.
Seperti diketahui Pegadaian mencatatkan laba bersih Rp 3,1 Triliun sepanjang tahun 2019. Laba bersih itu tumbuh sebesar 12 persen.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Pegadaian membukukan outstanding pembiayaan sebesar Rp 50,4 triliun atau tumbuh sebanyak 23,3 persen.
“Pegadaian meraih capaian kinerja gemilang sepanjang 2019, dengan meraup laba bersih sebesar Rp 3,1 triliun, tumbuh 12 persen. Serta membukukan outstanding pembiayaan (OSL) sebesar Rp 50,4 triliun, tumbuh 23,3 persen, di atas rata-rata industri nasional,” jelas Kuswiyoto.