Bos Petronas Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Pertamina

23 September 2022 17:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
President & Group CEO PETRONAS, Datuk Tengku Muhammad Taufik, saat berkunjung ke kantor Kementerian ESDM di Jakarta Pusat, Jumat (23/9).  Foto:  Fariza Rizky Ananda/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
President & Group CEO PETRONAS, Datuk Tengku Muhammad Taufik, saat berkunjung ke kantor Kementerian ESDM di Jakarta Pusat, Jumat (23/9). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
ADVERTISEMENT
President dan Group CEO Petronas, Datuk Tengku Muhammad Taufik, tertarik berinvestasi di industri migas Indonesia dari hulu ke hilir, khususnya dengan PT Pertamina. Datuk Taufik telah bertemu dengan Menteri ESDM Arifin Tasrif dan Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto untuk membahas rencana kolaborasi memastikan ketahanan energi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Apa-apa yang kami lakukan nanti kalau dengan izin SKK Migas, kerja samanya dengan Pertamina, dengan pengusaha lain, untuk membangun security energy untuk Indonesia," ungkap Datuk Taufik kepada wartawan di kantor Kementerian ESDM, Jumat (23/9).
Datuk Taufik mengatakan potensi kerja sama tersebut akan menyasar kepada industri hulu hingga hilir migas di Indonesia. Khusus untuk sektor hilir migas, dia akan memfokuskan kepada bisnis chemical dan lubricant.
"Sekarang karena ada peralihan tenaga dan melalui hiliran chemical ataupun hiliran lubrikan, masih ada ruang kami masuk Insyaallah," tutur Datuk Taufik.
Menurut Datuk Taufik, bisnis hilir migas di Indonesia sangat menjanjikan. Meski begitu, dia enggan untuk membangun kembali Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Petronas yang hanya awet selama 6 tahun, sejak 2006. "Sudah banyak (SPBU di Indonesia)," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dia juga menyebutkan bisnis energi nonkonvensional selain migas yang ramah lingkungan di Indonesia juga sangat menjanjikan, terutama energi geothermal atau panas bumi, serta tenaga surya (solar PV).
"Rasanya setiap negara menyahut jambaran untuk dekarbonisasi, di bawah pimpinan Pak Arifin juga sudah ada alat tujunya net zero emission di Indonesia 2060, jadi Insyaallah kami kerja sama," ungkap Datuk Taufik.