Bos PLN Respons Protes Pelanggan di Medsos: 76 Juta Lainnya Tidak Komplain

12 Agustus 2020 18:29 WIB
Ilustrasi penerapan protokol pencegahan COVID-19 di Kantor Pusat PLN. Foto: PLN
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penerapan protokol pencegahan COVID-19 di Kantor Pusat PLN. Foto: PLN
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Selama masa pandemi, banyak pelanggan listrik nonsubsidi yang mengeluh mendapatkan tagihan tidak wajar dari PT PLN (Persero). Media sosial atau medsos perusahaan pun dipenuhi protes pelanggan.
ADVERTISEMENT
Terkait keluhan yang masuk ke akun media sosial itu, Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengungkapkan, protes tersebut diterima perusahaan dengan lapang dada. Menurutnya, jumlah komplain yang masuk tidak lebih banyak daripada total pelanggan PLN yang mencapai 76,6 juta rekening.
"Kami tidak defensif, tapi ingin mengatakan bahwa jumlah pelanggan kami luar biasa besarnya sehingga kemungkinan ada beberapa orang pelanggan yang tidak puas dan menyampaikannya di medsos. Kami terima dengan lapang dada karena kami tahu 76 juta lainnya tidak komplain," kata dia dalam diskusi Rakyat Merdeka secara virtual, Rabu (12/8).
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini berikan sambutan. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Dia mengatakan, tidak banyak perusahaan di Indonesia yang memiliki jumlah pelanggan mencapai 76,6 juta. Perusahaan pun harus memiliki analisis strength, weakness, opportunities, dan threats (SWOT) yang bagus. Salah satunya adalah melayani pelanggan selama 24 jam yang merupakan bagian dari kekuatan sekaligus tantangan PLN.
ADVERTISEMENT
Layanan media sosial PLN terbuka 24 jam, begitu pun posko aduan di saluran lain seperti telepon. Kata Zulkifli, selama 24 jam dalam sehari pada sepekan penuh, perusahaan terbuka melayani 76,6 juta pelanggan.
"Demand listrik yang terus meningkat dengan basis 76,6 juta pelanggan, tidak banyak perusahaan yang punya basis sebanyak itu. Sangat sedikit. Dan kami setiap detik, 7 hari dlm seminggu, 24 jam sehari mesti melayani 76,6 juta pelanggan. Jadi, kalau di medsos ada 5, 10 komplain itu dari 76,6 juta pelanggan," ujarnya.