Bos WIKA Tegaskan Tak Akan Investasi di Jalan Tol Lagi

14 April 2021 15:40 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Percepatan proyek Kereta Cepat yang Dikerjakan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Foto: Dok: PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
zoom-in-whitePerbesar
Percepatan proyek Kereta Cepat yang Dikerjakan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Foto: Dok: PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
ADVERTISEMENT
Perusahaan BUMN Infrastruktur, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) saat ini tengah melakukan transformasi bisnis untuk memperbaiki keuangan usai pandemi. Seperti yang diketahui, laba bersih WIKA sepanjang tahun 2020 anjlok menjadi Rp 322 miliar dibandingkan realisasi laba perusahaan 2019 sebesar Rp 2,5 triliun.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito menyampaikan, selama pandemi perusahaan terus melakukan berbagai upaya efisiensi dan transformasi bisnis. Perusahaan juga telah menyiapkan rencana bisnis dalam beberapa tahun ke depan.
Budi mengatakan, pada masa yang akan datang, WIKA tak lagi menanamkan investasi di proyek jalan tol. Pria lulusan Master di Engineering Civil, Indian Institute Technology Roorkee tahun 2002 ini melihat potensi yang lebih menjanjikan masa depan yaitu energi terbarukan.
"Kami tidak punya rencana investasi jalan tol dan sebagainya. (Kami) akan leading di bidang mineral kemudian industri," katanya dalam webinar mengukur infrastruktur yang digelar BUMN, Rabu (14/4).
Agung Budi Waskito, Direktur Utama WIKA. Foto: WIKA
Dalam paparannya, Budi bilang, saat ini belum banyak pemain yang fokus pada energi terbarukan di Indonesia. WIKA pun akan masuk ke sana, karena Perseroan memiliki lini bisnis terkait industri metal dan pertambangan. Rencana ini sesuai dengan gambaran proyek Kementerian BUMN yang akan membagi perusahaan pelat merah per kluster.
ADVERTISEMENT
"Jadi WIKA ada keunggulan di 40 persen pendapatan di industri metal dan mining," ungkapnya.
Perusahaan menargetkan pendapatan pada tahun ini sebesar Rp 26 triliun. Angka tersebut hampir sama dengan raihan pendapatan pada tahun 2019 lalu.
"Goal kita enggak muluk-muluk. Enggak nyari laba besar, proyek besar. Sehingga saat pandemi ini beberapa strategi yang kami gunakan di antaranya melakukan stressing test, monitor evaluasi cashflow, 2020 saat pandemi kita akuin bahwa enggak ada investasi baru artinya melanjutkan yang sudah ada. Tidak ada PHK," ungkapnya.