BPH Migas Akui Penyaluran Solar Bakal Melebihi Kuota di Akhir 2023

15 Desember 2023 19:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas SPBU mengisi BBM jenis solar subsidi di salahsatu SPBU, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (25/5/2023). Foto: ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
zoom-in-whitePerbesar
Petugas SPBU mengisi BBM jenis solar subsidi di salahsatu SPBU, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (25/5/2023). Foto: ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengakui akan ada kenaikan sedikit kuota penyaluran solar subsidi menjelang akhir tahun 2023.
ADVERTISEMENT
Anggota BPH Migas, Saleh Abdurrahman menuturkan, pemerintah memerintahkan agar semua kebutuhan masyarakat terpenuhi akan pasokan BBM.
“Ya ada kenaikan sedikit tapi istilahnya itu dikendalikan dengan sangat kuat, enggak ekstrim. Yang penting sisa sebulan minggu ke depan ini semua kebutuhan masyarakat dipenuhi,” tegasnya saat ditemui di kantor BPH Migas, Jumat (15/12).
Meski begitu, Saleh enggan mengungkapkan berapa tambahan kuota Solar yang disetujui sesuai dengan proyeksi BPH Migas.
“Kita sudah kasih batas itu Pertamina itu berapa, kan kita ngitung-ngitungan prognosa terakhir, situasional, proyeksi, macam-macam proyeksi itu,” tuturnya.
Anggota BPH Migas, Saleh Abdurrahman, Jumat (15/12/2023). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
Hanya saja, dia memastikan angganya tidak menyentuh usulan tambahan Solar yang dikemukakan PT Pertamina (Persero) kepada Komisi VII DPR, yakni 1,3 juta kiloliter.
“Enggak sampai segitu. Jadi poinnya jangan tanya berapa volumenya. Bahwa kebutuhannya Pertamina ini akan menyalurkan. Kan nanti tahunya belakangan nih setelah total,” lanjut Saleh.
ADVERTISEMENT
Saleh menyebutkan, pemerintah bersama BPH Migas dan Pertamina akan terus mengendalikan konsumsi BBM bersubsidi, melalui digitalisasi SPBU MyPertamina.
“Ya kan semua sistem diperketat sekarang ini, masalah-masalah yang selama ini masih ada. Jadi Insya Allah ada seminggu terakhir, dua minggu terakhir ini, pasokan solar aman,” pungkasnya.
Ilustrasi solar. Foto: Ani Fathudin/Shutterstock
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengakui kuota penyaluran Solar bersubsidi semakin menipis menjelang akhir tahun 2023.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas), Tutuka Ariadji, menyebutkan dirinya khawatir kuota penyaluran Solar yang telah ditetapkan APBN tersebut bisa jebol.
"Solar paling mengkhawatirkan. Pertalite masih oke, LPG oke. Solar ini yang saya khawatirkan," ungkapnya saat ditemui di kantor Kementerian ESDM, Rabu (13/12).
Tutuka melanjutkan, pemerintah masih memastikan kuota Solar yang ditetapkan tahun ini sebesar 16,8 juta kiloliter (KL) bisa cukup, meskipun penambahan kuota masih berpeluang untuk dilakukan.
ADVERTISEMENT
"Yang penting gini, intinya pemerintah akan memenuhi kebutuhan, jadinya harus diatur, kuota segini, nanti kalau kurang ya kita (tambahkan)," tuturnya.