BPJS Kesehatan Disarankan Lebih Selektif soal Biaya Operasi Caesar

16 Desember 2020 12:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kantor pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kantor pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Terlilit utang ke pihak rumah sakit rekanan menjadi salah satu persoalan berulang yang dialami BPJS Kesehatan. Kondisi tersebut kerap terjadi lantaran tingginya klaim fasilitas kesehatan rumah sakit yang harus dibayarkan terhadap pasien-pasien peserta BPJS yang ditanggung pemerintah.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana diketahui, pada pertengahan tahun 2020 BPJS tercatat memiliki utang klaim jatuh tempo ke rumah sakit bahkan mencapai Rp 4,4 triliun. Beruntung utang tersebut bisa dibayarkan setelah adanya skema PBI atau Pemberian Bantuan Iuran dari pemerintah kepada BPJS.
Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio menilai, salah satu faktor yang menyebabkan beban utang BPJS kerap melonjak, yakni lantaran adanya pemberian jaminan yang notabene bukan merupakan bagian pelayanan kesehatan dasar namun ditanggung oleh BPJS.
Ilustrasi Operasi Caesar Foto: Pixabay
Ia mencontohkan, masalah ini kerap terjadi dalam pelayanan operasi caesar yang kerap masuk sebagai salah satu layanan yang ditanggung BPJS.
"Memang yang jadi persoalan utama di BPJS Kesehatan itu kan soal utang dengan faskes dan sebagainya. Ada beberapa layanan kesehatan di luar standar tapi lalu dimanfaatkan, kita sering bahas soal fisioterapi, soal bersalin, soal katarak dan sebagainya," ujar Agus dalam virtual conference yang digelar BPJS Kesehatan, Rabu (16/12).
ADVERTISEMENT
"Yang menarik ada soal caesar, caesar ini kan sebetulnya dilakukan ketika bayinya bermasalah atau si ibu bermasalah, karena kalau caesarnya dilakukan asal caesar itu kan seperti kosmetik. Sementara kalau di asuransi swasta itu tidak masuk juga, ada tapi preminya bertambah," sambungnya.
Ia menyarankan agar operasi caesar yang ditanggung BPJS betul-betul harus dipilah secara lebih selektif lagi. Sebab, pemberian pelayanan yang satu ini menurutnya, menjadi penyumbang utang BPJS yang cukup besar.
"Menurut saya seharusnya caesar itu kalau bukan untuk menyelamatkan si bayi atau si ibu, tidak perlu masuk BPJS. Karena itu mahal sekali ternyata biaya costnya, di BPJS mencapai Rp 1,4 triliun," tutur Agus.