BPJS Ketenagakerjaan Targetkan Bisa Layani Sampai 10 Juta Klaim per Tahun

7 April 2021 14:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi BPJS Ketenagakerjaan. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi BPJS Ketenagakerjaan. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dirut BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo, mengakui kecepatan dan kapasitas layanan masih perlu ditingkatkan lagi. Anggoro mengungkapkan saat ini proses klaim masih antara 5 sampai 10 hari.
ADVERTISEMENT
Menurutnya waktu tersebut dirasa terlalu lama untuk para peserta. Sementara itu untuk kapasitas layanan, ia mengungkapkan kemampuan dalam melayani klaim setiap tahun hanya 2,5 juta.
"Kami memiliki proyeksi dengan perluasan manfaat program, dengan penambahan program JKP dan potensi klaim JHT masih tinggi, kami memproyeksi tahun depan potensi klaim itu bisa meningkat sampai 4 kali lipat. Artinya bisa sampai 10 juta," kata Anggoro saat rapat dengan Komisi IX DPR, Rabu (7/4).
Anggoro merasa peningkatan layanan klaim 4 kali lipat itu menjadi tantangan yang harus segera dijawab. Ia memastikan tidak akan menambah outlet, tetapi memaksimalkan layanan digital yang ada di BPJS Ketenagakerjaan atau BPJamsostek.
"Jadi inovasi yang akan kami lakukan adalah kami mengembangkan, menyempurnakan Jamsostek Mobile yang sudah ada saat ini, namun layanan lebih terintegrasi," ujar Anggoro.
BPJS Ketenagakerjaan Foto: Dok. bpjsketenagakerjaan.go.id
Integrasi yang dimaksudkan Anggoro adalah nantinya Jamsostek Mobile bisa untuk berbagai layanan mulai dari pendaftaran, klaim dan pembayaran manfaat, hingga pasar kerja Kemenaker.
ADVERTISEMENT
Anggoro mengakui ada tantangan lainnya yang harus segera diselesaikan yaitu di sisi coverage kepesertaan. Ia membeberkan saat ini 48,64 juga peserta atau 54,04 persen coverage. Namun, dari jumlah tersebut kepesertaan BPU baru 8,42 persen.
Untuk itu, Anggoro memastikan pihaknya akan mempermudah pendaftaran dan pembayaran melalui biometrik.
"Karena dengan biometrik bisa mendaftar lebih cepat dan klaim juga lebih cepat karena dokumen akan lebih sedikit. Yang kedua melihat adalah kolaborasi dengan fintech, e-commerce dan perbankan," ujar Anggoro.