BPS: Impor RI Tembus USD 16,68 Miliar, Melesat 55,26 Persen Setahun

15 September 2021 14:26 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sebuah kapal tunda bersandar di Terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (10/12/2020).  Foto: M RISYAL HIDAYAT/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Sebuah kapal tunda bersandar di Terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (10/12/2020). Foto: M RISYAL HIDAYAT/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan total impor Indonesia pada Agustus 2021 mencapai USD 16,68 miliar. Nilai ini naik 10,35 persen dibandingkan Juli 2021 (month to month/mtm) atau naik 55,26 persen dibandingkan Agustus 2020 (year on year/yoy).
ADVERTISEMENT
Kepala BPS Margo Yuwono merinci, impor migas Agustus 2021 senilai USD 2,05 miliar, naik 14,74 persen dibandingkan Juli 2021 atau naik 115,75 persen dibandingkan Agustus 2020.
Sedangkan impor nonmigas Agustus 2021 senilai USD 14,63 miliar, naik 9,76 persen dibandingkan Juli 2021 atau naik 49,39 persen dibandingkan Juli 2020.
"Peningkatan impor golongan barang nonmigas terbesar Agustus 2021 dibandingkan Juli 2021 adalah mesin/peralatan mekanis dan bagiannya USD 318,5 juta atau naik 16,99 persen (mtm)," kata dia dalam konferensi pers daring, Rabu (15/9).
Selain impor mesin/peralatan mekanis, barang impor paling banyak kedua selama Agustus 2021 adalah mesin/perlengkapan elektrik dan bagiannya sebesar USD 165,6 juta secara mtm, disusul besi dan baja USD 127,8 juta, logam mulia USD 112 juta, dan buah-buahan USD 77,6 juta.
ADVERTISEMENT
Sedangkan penurunan barang impor terbesar adalah ampas dan sisa industri makanan USD 96,4 juta atau minus 23,65 persen. Lalu disusul kendaraan udara dan bagiannya minus USD 36,5 juta, pulp dari kayu minus USD 20 juta, bijih logam, perak, dan abu minus USD 19.9 juta, dan garam, belerang, batu, dan semen minus USD 15,4 juta.
Dilihat dari negaranya, China menjadi negara pemasok barang nonmigas terbesar ke Indonesia. Selama Januari–Agustus 2021, nilai impor dari China USD 34,67 miliar atau naik 32,25 persen.
Setelah itu, nilai impor Indonesia dari Jepang USD 9,01 miliar atau naik 8,39 persen, dan Korea Selatan USD 5,84 miliar atau naik 5,44 persen. Secara total, impor nonmigas dari ASEAN USD 18,93 miliar atau naik 17,61 persen dan Uni Eropa USD 6,73 miliar atau 6,27 persen.
ADVERTISEMENT
Sedangkan berdasarkan golongan penggunaan barang, nilai impor Januari– Agustus 2021 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya terjadi peningkatan pada barang konsumsi USD 2.825,1 juta atau naik 29,79 persen, bahan baku/penolong USD 25.006,5 juta atau naik 36,84 persen, dan barang modal USD 2.891,7 juta atau naik 19,60 persen.
Meski nilai impor naik pada bulan lalu, neraca perdagangan Indonesia Agustus 2021 mengalami surplus USD 4,74 miliar karena nilai total ekspornya mencapai USD 21,42 miliar atau naik 20,95 persen month to month (mtm) dan naik 64,10 persen year on year (yoy).
Selain itu, nilai surplus bulan lalu juga merupakan yang tertinggi sejak Desember 2006 yang saat itu sebesar USD 4,64 miliar.
"Surplus di Agustus ini mengukuhkan secara beruntun 16 bulan terakhir. Harapannya tren di bulan berikutnya terus terjadi. Jadi 16 bulan beruntun," kata dia.
ADVERTISEMENT