BPS: Masyarakat Semakin Banyak Tinggal di Rumah di Februari 2022

1 Maret 2022 13:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi seorang pria yang sedang work from home. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi seorang pria yang sedang work from home. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penurunan tingkat mobilitas penduduk selama Februari 2022. Tercatat sebanyak 9,23 persen penduduk tinggal di rumah, meningkat dari Januari 2022 sebesar 5,26 persen.
ADVERTISEMENT
Adapun angka tersebut menunjukkan perbandingan dengan kondisi mobilitas penduduk normal sebelum pandemi COVID-19, yaitu menggunakan periode baseline di awal tahun 3 Januari - 6 Februari 2020.
"Pada bulan ini terlihat mobilitas penduduk semakin banyak yang tinggal di dalam rumah, ada 9,23 persen penduduk yang tinggal di rumah, jika kita bandingkan bulan lalu sebesar 5,26 persen," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Setianto, dalam konferensi pers, Selasa (1/3).
Setianto menjelaskan, banyaknya penduduk yang tinggal di rumah memperlihatkan sepinya beberapa tempat seperti perdagangan ritel dan rekreasi, tempat belanja kebutuhan sehari-hari, taman, tempat transit, dan tempat kerja.
"Untuk tempat perdagangan ritel dan rekreasi di Januari 2022 sebesar 7,45 persen, pada Februari 2022 ini turun menjadi 3,68 persen. Demikian juga tempat belanja sehari-hari pada Februari ini 2,53 persen, turun dari Januari sebesar 27,55 persen," papar dia.
Pekerja menyeberang jalan di kawasan Karet Kuningan, Jakarta, Selasa (22/2/2022). Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
Sementara itu, lanjut Setianto, untuk tingkat mobilitas penduduk di taman juga turun dari 10,94 persen di Januari 2022, menjadi 4,86 persen di Februari 2022.
ADVERTISEMENT
Dia juga mengungkapkan mobilitas di tempat transit berkurang menjadi -24,05 persen dari -12,65 persen di bulan Januari 2022. Hal tersebut menunjukan mobilitas di tempat transit masih belum mencapai kondisi normal sebelum pandemi.
"Untuk tempat kerja menunjukan hal yang sama masih di bawah kondisi normal di awal tahun 2020. Februari ini turun -5,82 persen dari kondisi normal yang lalu, sementara di Januari 2022 penurunannya hanya -1,68 persen," tandasnya,