news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

BPS: Mobilitas di Tempat Kerja, Ritel, hingga Rekreasi Mulai Membaik

15 Oktober 2021 11:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Karyawan menggunakan pelindung wajah saat melakukan aktivitas di pusat perkantoran, kawasan SCBD, Jakarta, Senin (8/6/2020). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Karyawan menggunakan pelindung wajah saat melakukan aktivitas di pusat perkantoran, kawasan SCBD, Jakarta, Senin (8/6/2020). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan melandainya kasus COVID-19 disambut dengan peningkatan aktivitas masyarakat. Hampir seluruh tempat mengalami peningkatan tren mobilitas, meski masih negatif.
ADVERTISEMENT
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, berdasarkan data dari Google Mobility, di berbagai tempat atau aktivitas menunjukkan adanya perbaikan. Di perkantoran juga mengalami perbaikan, meski masih negatif.
"Di tempat kerja juga demikian di September ada perbaikan, tapi masih negatif sebesar 15,9. Artinya mobilitas penduduk di tempat kerja belum pada kondisi normal," ujar ujar Margo dalam rilis resmi BPS, Jumat (15/10).
Perbaikan lainnya terjadi pada tempat perdagangan retail dan rekreasi. Pada Juli aktivitas di tempat ini minus 20,0, dan pada Agustus minus 12,4.
"Pada tempat perdagangan ritel dan rekreasi angkanya mengalami perbaikan, minus 1,9 dibanding Agustus minus 12,4 berarti mobilitas penduduk di tempat perdagangan dan rekreasi mengalami perbaikan meskipun belum pada kondisi normal," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara pada aktivitas penduduk di tempat belanja dan kebutuhan sehari-hari ini sudah pulih. Bahkan mengalami peningkatan di Agustus 2021 menjadi 20,5.
Kemudian di taman ada perbaikan meskipun belum normal angkanya masih minus 7,9. Di bulan sebelumnya mobilitas di taman minus 15,0.
"Tempat transit juga ada perbaikan meski masih negatif, belum normal (minus 27,5)," kata dia,
Dia menjelaskan, mobilitas penduduk ini akan berpengaruh pada indikator ekspor impor, neraca perdagangan, dan indikator lainnya. Juga akan berpengaruh pada indikator PDB yang akan dirilis November.