BRI Bantu Kelompok Dasawisma di Palembang Ubah TPS Liar Jadi Lahan Produktif

23 Mei 2024 12:10 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Urban farming Kelompok Dasawisma di Palembang. Foto: Dok. BRI
zoom-in-whitePerbesar
Urban farming Kelompok Dasawisma di Palembang. Foto: Dok. BRI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Warga Kelurahan Sungai Pangeran, Palembang, Sumatera Selatan, sukses menyulap lahan terbengkalai menjadi kebun yang produktif. Mereka memanfaatkan urban farming sebagai solusi kreatif untuk memanfaatkan lahan terbengkalai, termasuk Tempat Pembuangan Sampah (TPS) liar, yang kini menjadi kebun penyedia bahan pangan lokal yang sehat.
ADVERTISEMENT
“Bermula dari TPS liar yang menimbulkan dampak pencemaran lingkungan, menjadi lahan hijau yang merupakan langkah inovatif dan edukatif untuk menciptakan lingkungan lebih hijau dan sehat,” kata Yusraenati, Ketua Kelompok Dasawisma Pisang, Kelurahan Sungai Pangeran.
Inisiatif yang dijalankan oleh Kelompok Dasawisma Pisang ini tidak lepas dari bantuan BRI melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) BRI Peduli, yakni Bertani di Kota (BRInita).
Dalam program ini, BRI memberikan berbagai bantuan fasilitas dan infrastruktur urban farming bagi Kelompok Dasawisma Pisang yang berjumlah 16 orang.
Selain bantuan infrastruktur, program BRInita juga memberikan berbagai bantuan lain guna meningkatkan kapasitas serta kapabilitas kelompok Dasawisma Pisang, seperti pelatihan cara menanam hidroponik, pelatihan budidaya ikan, pelatihan pembuatan eco-enzyme (POC), dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
“Kami senang bisa mendapatkan pelatihan mengenai cara-cara bercocok tanam dengan sistem hidroponik maupun cara pembudidayaan ikan lele dengan baik dan kami sudah punya kegiatan positif di sini,” ujar Yusraenati.

Manfaat Bantuan BRI bagi Kelompok Urban Farming

Urban farming Kelompok Dasawisma di Palembang. Foto: Dok. BRI
Urban farming yang sudah dijalankan sejak Mei 2023 ini diawali dengan pembangunan fasilitas BRInita serta pemberian 200 benih lele untuk dibudidayakan.
Kelompok Dasawisma Pisang kini telah berhasil empat kali panen sayuran (bayam, pakcoy, selada, bawang merah, sawi, cabai, dan kangkung), empat kali panen ikan lele, dan menghasilkan 8 produk olahan.
Sayuran yang dipanen Kelompok Dasawisma Pisang selama Juni hingga September 2023 mencapai 67,35 kg. Sementara itu, untuk panen ikan lele, Kelompok Dasawisma Pisang berhasil mendapatkan 35 kg ikan.
ADVERTISEMENT
“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada BRI melalui BRInita yang telah mendukung kami secara maksimal dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat sekitar,” ungkap Yusraenati.
Atas inisiatif yang dijalankan secara konsisten oleh Kelompok Dasawisma Pisang, berbagai manfaat pun sudah mulai dirasakan warga setempat, mulai dari manfaat ekonomi hingga kelestarian lingkungan sekitar.
Selain itu, produktivitas lingkungan semakin bertambah, sehingga dapat memberikan nilai ekologis bagi warga Sungai Pangeran. Alhasil, area yang dulu terbengkalai, kini sudah menjadi sarana edukasi, rekreasi, sekaligus relaksasi bagi warga sekitar.
Manfaat program BRInita yang dirasakan oleh warga Sungai Pangeran merupakan buah dari menjalani hidup seimbang dengan alam. Hal itu juga menunjukkan bahwa keseimbangan ekosistem dan penggunaan sumber daya alam secara bijaksana dapat memberikan keuntungan yang besar.
ADVERTISEMENT

Program BRI Sejalan dengan SGD

Wakil Direktur Utama BRI, Catur Budi Harto mengungkapkan, program BRInita yang dilaksanakan oleh Kelompok Dasawisma Pisang telah sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goal (SDG’s), yang dirancang untuk menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara berkesinambungan, menjaga keberlanjutan sosial masyarakat, serta menjaga kualitas lingkungan hidup dan pembangunan yang inklusif dari generasi ke generasi.
Secara langsung, urban farming di Sungai Pangeran telah menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan meningkatkan produktivitas di sektor pertanian dan perikanan, menciptakan alur produktivitas, serta konsumsi yang berkelanjutan.
Tak hanya itu, berkat kolaborasi yang kuat antara Kelompok Dasawisma Pisang dengan BRI Peduli, pemanfaatan bekas area pembuangan sampah di atas aliran Sungai Pangeran telah mencegah pencemaran lingkungan.
ADVERTISEMENT
“Program ini tidak hanya di satu titik saja, tetapi di 21 titik di Indonesia. Harapannya, program ini secara kontinyu terus berjalan, sehingga menjadi wadah positif bagi masyarakat. Kisah inspiratif yang ditunjukkan oleh Kelompok Dasawisma Pisang diharapkan dapat ditiru oleh kelompok-kelompok lainnya,” ucap Catur.