BRI Microfinance Outlook Akan Digelar, Dorong Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan

26 Februari 2024 15:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
BRI Microfinance Outlook 2024. Foto: dok.BRI
zoom-in-whitePerbesar
BRI Microfinance Outlook 2024. Foto: dok.BRI
ADVERTISEMENT
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) akan kembali menyelenggarakan BRI Microfinance Outlook 2024 pada Kamis, 7 Maret 2024.
ADVERTISEMENT
Kali ini, BRI Microfinance Outlook akan membahas strategi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan dengan mengoptimalkan peran UMKM sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi. Sehingga, dapat mengurangi ketimpangan pendapatan dan mendorong pemerataan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
BRI Microfinance Outlook 2024 sendiri merupakan event tahunan BRI yang bertujuan untuk membahas peran UMKM sebagai sumber pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Kegiatan ini dikemas dalam bentuk seminar dua sesi yang menghadirkan pembicara dari kalangan ahli, profesional, serta pemerintah.
Acara tersebut akan dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Deputi Ekonomi Bappenas Amalia Adininggar Widyastuti, Direktur Utama BRI Sunarso, dan Direktur Bisnis Mikro BRI Supari (dalam konfirmasi).
ADVERTISEMENT
Selain itu, beberapa pakar ekonomi dunia juga turut hadir dalam BRI Microfinance Outlook 2024, yakni Managing Director of The KIT Knowledge Unit Mayada El-Zoghibi, ADB Country Director for Indonesia Jiro Tominaga, dan Research Affiliate at Harvard University Beatriz Armendariz.

Inklusi keuangan di BRI Microfinance Outlook 2024

Direktur Utama BRI, Sunarso mengungkapkan, BRI Microfinance Outlook 2024 mengusung tema Strengthening Financial Inclusion Strategy: Microfinance Role in Increasing Sustainable and Inclusive Economic Growth.
Tema tersebut merepresentasikan BRI sebagai bank dengan portofolio UMKM terbesar di Indonesia yang berkomitmen untuk terus mendorong inklusi keuangan guna mendorong pertumbuhan ekonomi.
Tema tahun ini berkaitan erat dengan inklusi keuangan. Pasalnya, dalam waktu tiga dekade terakhir, Indonesia masih berada dalam kelas negara berpendapatan menengah.
ADVERTISEMENT
Gill & Kharas (2007) menyebut kondisi ini sebagai jebakan pendapatan menengah. Situasi tersebut mengakibatkan negara bertahan dalam kelas pendapatan menengah pada waktu yang lama, sehingga belum bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Menurut Sunarso, ada beberapa tantangan dalam pembangunan, salah satunya adalah perihal akselerasi peningkatan inklusi keuangan. Karena inklusi keuangan berperan penting, BRI menetapkan visi untuk menjadi "The Most Valuable Banking Group In Southeast Asia & Champion of Financial Inclusion" di tahun 2025.
“Salah satu visi "Champion of Financial Inclusion" dimiliki BRI karena perusahaan memandang pentingnya peningkatan inklusi keuangan untuk kesejahteraan masyarakat, terutama pelaku UMKM, agar dapat meningkat dalam hitungan tahun,” tuturnya.
Melalui visi ini, BRI berupaya menjadi institusi jasa keuangan yang berperan dalam peningkatan serta perluasan nilai bagi seluruh lapisan masyarakat. Penciptaan nilai tersebut bukan hanya dari sisi ekonomi, melainkan juga berupa kontribusi terhadap sosial dan lingkungan.
ADVERTISEMENT