BRI Salurkan Lebih dari Rp 588 Triliun Kredit Berbasis ESG

23 Oktober 2021 15:12 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 Gedung Kantor Pusat BRI. Foto: BRI
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Kantor Pusat BRI. Foto: BRI
ADVERTISEMENT
PT BRI (Persero) Tbk (BBRI) terus berkomitmen menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang berorientasi pada lingkungan dan sosial atau Environmental, Social, and Governance (ESG). Perseroan pun telah menyalurkan lebih dari Rp 588 triliun kredit yang berbasis ESG.
ADVERTISEMENT
Secara jangka panjang, penerapan bisnis tata kelola keuangan yang berlandaskan ESG merupakan salah satu jawaban bisnis keuangan perbankan berkelanjutan.
Direktur Manajemen Risiko BRI Agus Sudiarto mengungkapkan keberlanjutan bisnis berdasarkan ESG atau sustainable finance menjadi salah satu perhatian utama investor untuk berinvestasi di korporasi besar termasuk di BRI saat ini.
“Selain itu perseroan memahami prinsip ESG sebagai standardisasi yang digunakan perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnis dan operasional untuk mencapai kinerja yang berkelanjutan,” katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu (23/10).
Mengutip Otoritas Jasa Keuangan (OJK), keuangan berkelanjutan didefinisikan sebagai dukungan menyeluruh dari industri jasa keuangan untuk pertumbuhan berkelanjutan yang dihasilkan dari keselarasan antara kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan.
“Sebagai bank yang sejak awal DNA-nya ada di UMKM, di antara ESG ini mungkin fokus terbesar berada di social dan governance. Karena memang sejak BRI hadir pada 1895, jadi dari awal pendiriannya memang dikhususkan untuk membantu masyarakat kecil, dan kita ada di sana sejalan dengan sustainable finance,” kata Agus.
Direktur Manajemen Risiko BRI Agus Sudiarto. Foto: Dok. BRI
Implementasi ESG pada portofolio keuangan BRI saat ini, menurut Agus, tidak hanya menggunakan pendekatan tradisional pada fundamental kinerja keuangan. Namun, sudah mulai memasukkan unsur-unsur penilaian assessment atas prinsip-prinsip tersebut.
ADVERTISEMENT
Dalam melaksanakan sustainable finance, BRI secara korporasi telah mengembangkan strategi bisnis terkait dengan implementasi bisnis proses pada empat sektor, yaitu sektor aset, liabilitas, operasional, dan human capital yang harus sejalan dengan cita-cita perwujudan pola bisnis ESG.

Penyaluran Kredit ESG ke Energi Terbarukan hingga Kendaraan

Listrik Agus menambahkan, aset BRI hampir Rp 940 triliun. Dari total aset tersebut, yang sejalan dengan prinsip ESG mencapai lebih dari 64,5 persen dari total portofolio atau setara dengan Rp 588,6 triliun. Sebagian besar adalah segmen mikro, kecil, dan menengah yang jumlahnya senilai Rp 500 triliun.
Sementara yang berkategori green financing di luar nilai tersebut, yaitu mulai dari renewable energy Rp 16,1 triliun kemudian ada pula pencegahan polusi sebesar Rp2,4 triliun, transportasi berbasis energi bersih seperti kendaraan listrik yang mencapai Rp 18,8 triliun dan green building senilai Rp 2,8 triliun dari total portofolio BRI.
ADVERTISEMENT
Adapun dari sisi liabilitas, kata dia, pada 2019 perseroan sudah mengeluarkan sustainability bond yang listing di Singapura yang nilainya mencapai USD 500 juta. BRI menjadi yang pertama di Asia Tenggara yang mengeluarkan sustainability bond dan pada saat itu obligasi BRI mengalami oversubscribe hingga 8 kali.
Sementara itu, di bidang operasional, BRI melakukan transformasi digital. Hasilnya, digitalisasi yang ditempuh oleh bank dengan jaringan terluas di Indonesia tersebut mampu mengurangi penggunaan kertas.
Com-Bank BRI menerapkan digitalisasi kredit mikro dengan melakukan migrasi proses kredit mikro dari proses input manual menjadi full digital melalui BRISPOT. Foto: Dok. BRI
Selain itu, dalam pengelolaan human capital, Agus mencontohkan BRI pun selalu menerapkan kebijakan yang memberikan hak-hak yang sama untuk setiap karyawan baik laki-laki maupun perempuan.
BRI juga meneruskan komitmennya sebagai support terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDG’s). Strategi BRI mendorong SDGs itu seiring dengan Department of Economic and Social Affairs (DESA) dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).
ADVERTISEMENT
DESA menyebut 17 target SDGs hanya bisa dicapai jika seluruh aktivitas publik dan bisnis dilakukan secara berkelanjutan dan bersinergi, termasuk dengan melibatkan usaha masyarakat kecil seperti UMKM.
“BRI terus fokus dalam menerapkan program SDGs yang telah ditetapkan oleh PBB kepada Indonesia. Hal ini, akan terus dilanjutkan BRI untuk berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan ekonomi inklusif bagi semua pihak, “ tutup Agus Sudiarto.