BRI Syariah Dukung Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah di Pondok Pesantren

29 Juli 2020 10:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
BRI Syariah Bekerja sama dengan Kemenko Perekonomian. Foto: BRI Syariah
zoom-in-whitePerbesar
BRI Syariah Bekerja sama dengan Kemenko Perekonomian. Foto: BRI Syariah
ADVERTISEMENT
Sebagai perusahaan perbankan syariah, PT Bank BRI Syariah Tbk (BRIS) meningkatkan komitmennya dalam mewujudkan implementasi pengembangan keuangan dan ekonomi syariah di pondok pesantren. Hal itu disampaikan dalam acara peluncuran “Sinergi Implementasi Ekosistem Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah di 170 Pondok Pesantren” yang dilaksanakan oleh BRIsyariah bersama Kementerian Koordinator Perekonomian Republik Indonesia, Selasa, 28 Juli 2020.
ADVERTISEMENT
Direktur Bisnis Komersil BRI Syariah, Kokok Alun Akbar, mengungkapkan bahwa pondok pesantren memiliki peran strategis dalam ekonomi syariah. Peran strategis pondok pesantren dalam ekonomi syariah tersebut adalah pengembangan keilmuan dan sosial ekonomi syariah kepada masyarakat, mewujudkan praktik riil teori ekonomi syariah, serta sebagai produsen dan konsumen dalam ekosistem ekonomi syariah.
“Potensi pondok pesantren sangat besar dalam pengembangan ekonomi syariah. Pondok Pesantren diharapkan menjadi garda depan pengembangan keuangan dan ekonomi syariah di Indonesia dalam meningkatkan inklusi keuangan syariah di masyarakat. Pondok pesantren juga berperan sebagai pusat pengembangan ekonomi kerakyatan dan pilar pemberdayaan ekonomi umat. Itulah mengapa, BRI Syariah juga siap menjadi yang terdepan dalam mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di pondok pesantren,” ujar Alun dalam keterangan tertulisnya, Rabu (29/7).
Sejumlah santri melaksanakan shalat Zuhur di Pondok Pesantren An Nuqthah, Kota Tangerang, Banten. Foto: ANTARA FOTO/Fauzan
Saat ini terdapat 28.193 pondok pesantren dengan total santri 18 juta di Indonesia. Implementasi keuangan syariah di pondok pesantren akan meningkatkan market share keuangan syariah yang saat ini masih di angka 8,29 persen. Potensi bisnis di lingkungan pondok pesantren sangat besar, antara lain percetakan, konveksi, makanan dan minuman, perdagangan retail atau minimarket, koperasi, hingga agrobisnis.
ADVERTISEMENT
“Untuk bisa meningkatkan eksistensi dalam pengembangan ekonomi syariah, perlu adanya inovasi, efisiensi, perbaikan SDM, perbaikan manajemen pengelolaan ekonomi pesantren yang profesional, infrastruktur dan networking serta dukungan pembiayaan. Kami menyediakan beragam produk dan layanan dalam inklusi keuangan pondok pesantren, mulai dari pendanaan, pembiayaan dan payment system,” sambung Alun.
Dalam rangka implementasi program Kemenkoperekonomian, BRI Syariah saat ini telah menjalin kerja sama dengan 170 pesantren dengan layanan Tabungan Simpanan Pelajar (Simpel) sebanyak 22.416 akun rekening, payroll 2.167 rekening, SPP Online 32 pesantren, Lakupandai 21 agen, QRIS 16 merchant, Haji Anak 345 rekening, Kartu Santri 30.209 rekening, dan pembiayaan KUR 147 rekening dengan nominal mencapai Rp 11,1 miliar.
“Jumlah total kerja sama BRI Syariah dengan pondok pesantren sudah sampai 268 pondok pesantren, namun yang telah mengimplementasikan program pengembangan ekonomi dan keuangan syariah secara terintegrasi baru 170 ponpes,” jelas Alun.
ADVERTISEMENT
Adapun produk dan layanan BRI Syariah dalam inklusi keuangan pondok pesantren terbagi menjadi tiga, yakni pendanaan, layanan pembayaran, dan pembiayaan. Dalam pendanaan, BRIsyariah menyediakan produk rekening giro, deposito, layanan payroll untuk karyawan pesantren, tabungan Simpanan Pelajar (Simpel) untuk santri, hingga tabungan haji anak untuk santri.
Sedangkan dalam pembayaran, BRI Syariah menyediakan layanan cash management system, layanan pembayaran SPP secara daring melalui virtual account, kerja sama keagenan Lakupandai, transaksi non-tunai dengan BRIsPay QRIS, dan kartu santri (pelajar digital). Kemudian dalam pembiayaan, BRI Syariah menyediakan pembiayaan EMBP untuk karyawan pesantren dan pembiayaan mikro (KUR).