Brompton, Sepeda Mewah untuk Tunjukkan Kelas Sosial
ADVERTISEMENT
Sepeda Brompton menjadi idaman bagi masyarakat kota. Sepeda produksi Inggris ini menjelma menjadi populer di Indonesia sejak setahun belakangan ini.
ADVERTISEMENT
Apalagi pasca kasus eks Direktur Utama Garuda Indonesia, Ari Ashara, yang disebut menyelundupkan dua unit sepeda Brompton menggunakan pesawat baru Garuda.
Kini Sepeda Brompton menjadi perbincangan publik. Setiap orang membicarakan Brompton. Salah satu Mekanik Sepeda Brompton, Anto, mengatakan orang-orang menggunakan Brompton karena ingin terlihat prestige.
"Orang-orang yang pakai Brompton itu ingin terlihat prestige," katanya kepada kumparan saat ditemui di Tikum Cafe, Jakarta Selatan, Jumat (6/12).
Dia mengakui harga sepeda kota (city bike) ini tergolong mahal bagi masyarakat umumnya. Sebab harga yang dipatok untuk satu unit sepeda dua roda ini sekitar Rp 37 juta - Rp 60 juta per unit.
Adapun jenis sepeda Brompton beragam, seperti jenis Standard, Brompton Electric, Brompton Superlight, hingga Brompton Special Editions.
ADVERTISEMENT
"Kualitasnya memang bagus. Hand made yang bikin mahal. Selain itu kan material juga bagus besi. Kalau sepeda China kan gampang goyang, gampang rusak. Kalau ini enggak goyang-goyang," ujarnya.
Menurut Co-Founder Good Ride Bike Cafe, Adhi Pratama, salah satu penyebab mahalnya sepeda ini adalah hand made (buatan tangan).
"Harganya mahal karena hand made. Selain itu pertumbuhan peningkatan permintaan yang cukup signifikan mulai tahun 2018," katanya.
Adhi menjual sepeda Brompton dengan rentang harga Rp 37 - Rp 60 juta per unit, tergantung jenis. Dia pun mengaku pangsa pasar Brompton di Indonesia sangat menjanjikan.
Dalam sebulan ia bisa menjual sepeda satu hingga tiga unit sepedah. Ia menjual dengan cara melakukan promosi melalui sosial media dan layanan pesan daring WhatsApp.
ADVERTISEMENT
"Brompton fashion bike. Orang enggak liat harga langsung sikat aja. Warna orange dan hitam yang paling sering dicari," sambungnya.