
ADVERTISEMENT
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) merilis laporan keuangan di kuartal I 2022 pada hari Kamis (28/4). BSI berhasil mencetak laba bersih Rp 987,68 miliar, atau naik 33,18 persen dibanding kuartal I 2021, yang sebesar Rp 741,64 miliar.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, mengatakan pertumbuhan laba bersih tersebut tidak lepas dari ekspansi pembiayaan. Perseroan mencatatkan pembiayaan tumbuh 11,59 persen YoY dari Rp 150,07 triliun di kuartal I 2021 menjadi Rp 177,51 triliun di kuartal I 2022.
"Aset Perseroan tumbuh 15 persen dari Rp 234,43 triliun menjadi Rp 271,29 triliun," ujarnya dalam paparan publik BSI virtual, Kamis (28/4).
Sementara penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) BSI tumbuh 16,07 persen dari Rp 205,51 triliun menjadi Rp 238,53 triliun. Kualitas pembayaran juga membaik ditandai dengan rasio kredit bermasalah atau Non performing loan (NPL) Net menjadi 0,90 persen.
Sedang memuat...
0 01 April 2020
S
Sedang memuat...

"NPL Gross semula 3,09 persen di kuartal I 2021, meningkat 0,17 persen menjadi 2,91 persen di kuartal I 2022," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Herry menyebut BSI terus memperkuat cash coverage secara signifikan hingga tumbuh 150,09 persen, naik 12,6 persen dibandingkan kuartal I 2021 sebesar 137,48 persen.
"Adanya lonjakan Return on Equity (RoE) menjadi 16,58 persen dengan 246 bp, Sedangkan Return on Asset (RoA) menjadi 1,93 persen," katanya.
Sementara margin operasi bersih (Net Operation Margin) atau NOM meningkat 19 basis poin ke 2,11 persen. BSI berhasil menurunkan cost of fund dari 2,19 persen menjadi 1,62 persen.
"Merger BSI terus menunjukkan cost of efficiency yang positif, dengan penurunan 79,9 persen menjadi 75,35 persen. Rasio ini menggambarkan fundamental yang baik bagi BSI," lanjutnya.