BTN Buka Suara soal Rencana Akuisisi Bank Muamalat

16 November 2023 9:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bank BTN. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bank BTN. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) atau BTN menanggapi kabar rencana akuisisi bank syariah pertama di Indonesia yaitu PT Bank Muamalat Indonesia Tbk.
ADVERTISEMENT
Corporate Secretary PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Ramon Armando, mengatakan perseroan sedang mempersiapkan opsi untuk melakukan pemisahan atau spin-off Unit Usaha Syariah (UUS).
Proses spin-off UUS menjadi Bank Umum Syariah (BUS) terus berjalan dengan mengkaji opsi yang paling efisien, mudah dan cepat dilaksanakan. Opsi pertama yaitu akan mendirikan perusahaan baru atau meminta lisensi baru untuk BUS.
“Sedangkan opsi kedua yaitu melakukan akuisisi bank syariah yang sudah ada. Untuk melaksanakan opsi kedua, perseroan sedang melakukan penjajakan dengan beberapa bank syariah yang ada dan terus berkomunikasi untuk mendapatkan penawaran terbaik,” kata Ramon dalam keterbukaan informasi BEI, dikutip Kamis (16/11).
BTN mempersiapkan berbagai opsi untuk melakukan spin-off unit usaha syariah. UUS BTN nantinya menjadi entitas yang mandiri sebagai anak perusahaan perseroan, di mana proses ini akan melibatkan pemisahan aset, manajemen dan operasional UUS.
ADVERTISEMENT
“Sehingga entitas baru ini akan beroperasi secara terpisah dan fokus secara eksklusif pada prinsip-prinsip perbankan syariah,” tuturnya.
Gedung Bank Muamalat. Foto: Dok BPKH
Dengan strategi tersebut, BTN dapat mengoptimalkan layanan perbankan syariahnya sehingga lebih efektif memenuhi kebutuhan pelanggan yang mencari produk dan layanan perbankan syariah.
“Perseroan memiliki beberapa rencana aksi korporasi, salah satunya spin-off UUS. Rencana aksi korporasi dimaksud telah tercantum pada rencana bisnis bank dan aksi korporasi dimaksud akan kami dipublikasikan setelah ada persetujuan dari regulator,” imbuh Ramon.
Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan, rencana Bank BTN mengakusisi Bank Muamalat sedang berada pada tahap pembicaraan antara kedua perusahaan tersebut. Dian juga menilai dengan adanya konsolidasi perbankan akan membuat persaingan di industri perbankan syariah akan lebih sehat.
ADVERTISEMENT
“Sekarang ga sehat [karena] dalam satu pasar syariah sekarang ada satu bank gede banget dan yang lain kecil-kecil itu gak sehat. Perlu ada persaingan sehat dan bantu persaingan bank syariah dengan [bank] konvensional di playing field yang sama. Sekarang kecil-kecil itu ga akan nendang,” jelas Dian.
Dian melanjutkan, saat ini memang ada instrumen pemaksaan berupa Undang-Undang yang dapat mempercepat proses merger atau konsolidasi di sektor perbankan syariah. Namun, menurut Dian, OJK tetap akan memberikan ruang bagi bank untuk saling melakukan pendekatan dengan bank lain untuk konsolidasi.
Pengamat Perbankan Paul Sutaryono mengatakan di tengah pasar yang mayoritas beragama Islam, pangsa pasar perbankan syariah justru masih jauh di bawah konvensional. Menurutnya, pangsa pasar pembiayaan perbankan syariah saat ini berada di bawah 10% dari perbankan konvensional.
ADVERTISEMENT
Paul juga menyebutkan rencana BTN melakukan spin-off Unit Usaha Syariah (UUS) dan menggabungkan dengan bank lain yang diakuisisi, tentunya akan mendorong industri perbankan syariah. Perbankan syariah seharusnya dapat berkembang lebih besar lagi di Indonesia mengingat mayoritas penduduk muslim seharusnya menjadi basis nasabah yang kokoh bagi industri ini.
BTN menargetkan merger tersebut bisa terealisasi tahun 2023. Direktur Utama BTN Nixon Napitupulu tidak merinci apa saja kendala yang dialami BTN sehingga target itu molor. Dia hanya menyinggung ada persoalan teknis.
"Tahun ini mungkin enggak ngejar (merger) karena ada beberapa hal teknis, tapi kita upayakan sesegera mungkin. Kalau bisa kita keluarkan kuarter I 2024," ujar Nixon saat ditemui di sela acara BTN Jakarta Running 2023, Minggu (12/11).
ADVERTISEMENT