news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

BTN Cetak Laba Bersih Rp 920 M di Kuartal II 2021, Naik 19,8 Persen

28 Juli 2021 17:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bank BTN. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bank BTN. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) mencatatkan kinerja positif pada kuartal II 2021. Sepanjang kuartal II 2021, Bank BTN membukukan laba sebesar Rp 920 miliar, tumbuh 19,8 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
ADVERTISEMENT
“Laba bersih Bank BTN tercatat tumbuh di level 19,87 persen yoy menjadi Rp 920 miliar pada kuartal II 2021 dari Rp 768 miliar di periode yang sama tahun lalu,” ujar Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo dalam konferensi pers virtual, Rabu (28/7).
Haru merinci, sepanjang kuartal II 2021, perseroan juga mencatatkan peningkatan pendapatan bunga sebesar 1,39 persen yoy. Beban bunga juga berhasil ditekan turun sebesar 13,63 persen yoy sehingga pendapatan bunga bersih Bank BTN melonjak di level 28,18 persen yoy.
Sedangkan pertumbuhan penyaluran kredit dan pembiayaan sebesar 5,59 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp 251,83 triliun pada 2020 menjadi Rp 265,9 triliun 2021. Pertumbuhan tersebut berada di atas rata-rata industri perbankan nasional yang tercatat tumbuh sebesar 0,45 persen yoy per Juni 2021.
ADVERTISEMENT
Adapun pertumbuhan kredit masih didominasi oleh Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi yang naik 11,17 persen yoy menjadi Rp 126,29 triliun di kuartal II 2021. Sementara KPR Non-subsidi juga tumbuh perlahan di level 0,90 persen yoy menjadi Rp 80,59 triliun. Kredit konsumer non-perumahan juga tercatat meningkat di level 17,47 persen yoy menjadi Rp 5,43 triliun pada kuartal II 2021.
Pertumbuhan kredit tersebut diiringi oleh rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) neto Bank BTN yang terus membaik sebesar 54 bps ke level 1,87 persen di kuartal II 2021 dari sebelumnya di level 2,40 persen. Penurunan NPL tersebut juga disertai peningkatan pencadangan sebesar 1.282 bps dari 107,90 persen pada kuartal II 2020 menjadi 120,72 persen di kuartal II 2021.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) juga tumbuh sebesar 31,84 persen yoy menjadi Rp 298,38 triliun pada kuartal II 2021 dari Rp 226,32 triliun di periode yang sama tahun lalu. Peningkatan DPK tersebut disumbang oleh kenaikan pada seluruh segmen yakni tabungan, giro, dan deposito masing-masing sebesar 17,70 persen yoy, 15,06 persen yoy, dan 43,53 persen yoy per kuartal II 2021.
Kendati DPK tumbuh signifikan, Bank BTN berhasil mencatatkan penurunan beban bunga dengan menekan biaya dana (cost of fund/CoF) hingga 171 basis poin (bps). Peningkatan DPK juga menyebabkan Loan to Deposit Ratio (LDR) menurun sebesar 2.216 bps hingga ke level 89,12 persen di kuartal II 2021.
Sementara itu, dengan kinerja positif pada kredit dan DPK, hingga paruh pertama tahun ini, BBTN mencatatkan posisi aset senilai Rp 380,51 triliun atau melonjak sebesar 20,95 persen yoy dari Rp 314,60 triliun di periode yang sama tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, sejalan dengan pertumbuhan aset pada bisnis konvensional, Unit Usaha Syariah (UUS) Bank BTN juga ikut mencatatkan kinerja yang meningkat. Aset BTN Syariah tercatat tumbuh sebesar 14,06 persen yoy dari Rp 31,09 triliun menjadi Rp 35,46 triliun pada kuartal II 2021.
Peningkatan aset tersebut didukung oleh pembiayaan syariah di level 12,50 persen menjadi Rp 26,86 triliun per kuartal II 2021. Kemudian, BTN Syariah juga sukses mencatatkan lonjakan DPK sebesar 29,27 persen yoy menjadi Rp 26,89 triliun per kuartal II 2021. Dengan seluruh capaian tersebut, UUS BTN meraih laba bersih senilai Rp 87,54 miliar per kuartal II 2021.
“Bagi kami, tumbuh positif dan berkelanjutan merupakan prioritas kami terutama dalam menghadapi berbagai tantangan di masa yang akan datang,” tutur Haru.
ADVERTISEMENT