BTN Lepas Kredit Macet Senilai Rp 1 Triliun sebagai Sukuk di 2023, Kok Bisa?

27 Desember 2022 15:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Petugas Bank Tabungan Negara (BTN) melayani warga saat Akad Massal Serentak KPR Bersubsidi BTN di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Sabtu (23/7/2022). Foto: Abriawan Abhe/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Petugas Bank Tabungan Negara (BTN) melayani warga saat Akad Massal Serentak KPR Bersubsidi BTN di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Sabtu (23/7/2022). Foto: Abriawan Abhe/Antara Foto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) atau BTN punya cara lain untuk menyelesaikan kredit bermasalah atau non performing loan (npl). Di mana perusahaan saat ini sedang merencanakan untuk melepas npl senilai Rp 1 triliun lewat penerbitan sukuk.
ADVERTISEMENT
Nilai aset Rp 1 triliun itu berasal dari penjualan highrest building atau apartemen yang terdiri dari 7 pengembang. “Sudah ada 7 developer yang kami bungkus untuk dijual,” katanya kepada awak media di Jakarta, Selasa (27/12).
Peluncuran sukuk pun akan dilakukan pada awal tahun depan antara, Januari - Februari 2023. “Hari ini lagi MoU sebagai transaksinya, dan kami juga sedang nunggu izin dari OJK,” tambah Nixon.
Wakil Direktur Utama Bank BTN, Nixon Napitupulu di Menara BTN, Kamis (7/7/2022). Foto: Narda Margaretha Sinambela/kumparan
Ia pun optimistis, hal ini akan berjalan mulus dan sebagai titik awal penyelesaian npl BTN. “Ini pasti jalan sebagai titik awal penyelesaian npl, menjual dengan sukuk sebagai alat bayarnya,” katanya.
Nixon juga mengaku, untuk melakukan hal ini dirinya perlu menunggu 2 tahun. Meski begitu, dirinya belum mau menyebut siapa investor yang akan menyerap sukuk tersebut.
ADVERTISEMENT
Rencananya sukuk ini memilik tenor 9-10 tahun dengan bunga yang terlalu besar. “Yang penting npl-nya keluar, kami prioritaskan yang memang sulit kita jual. Yang penting lagi satu rupiah utang dibayar dengan 1 sukuk,”jelas Nixon.

Janji Tidak Dimasukkan sebagai Laba

Dengan diluncurkan sukuk ini, Nixon berjanji hal ini tidak akan diubah menjadi laba. Artinya, npl Rp 1 triliun ini akan tetap dalam pos cadangan kerugian penurunan nilai (ckpn) dalam laporan keuangan BTN nanti.
“Hal ini dimungkinkan oleh akuntan, untuk tetap dicadangkan dalam CKPN,” jelas Nixon.
“Saya juga janji ke BPK ini tidak sebagai upaya kami untuk menaikkan laba tau window dressing agar bonus direksinya nambah, ngga sama sekali,” tegas Nixon.
Adapun per November 2022, npl BTN berada di posisi 3,5 persen. Posisi itu terus turun sejak 2019 yang berada di level 4,8 persen.
ADVERTISEMENT