BTN Rombak Direksi dan Komisaris, Kejaksaan Usut Kasus Dugaan Korupsi

28 November 2019 9:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bank BTN. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bank BTN. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN yang digelar Rabu (27/11), merombak banyak jajaran direksi dan komisaris.
ADVERTISEMENT
Di jajaran direksi, Kementerian BUMN, selaku pemegang saham, mencopot 5 direktur. Mereka adalah Suprajarto dari jabatan Direktur Utama BTN digantikan Pahala N Mansury.
Adapun Suprajarto telah mengundurkan diri beberapa jam setelah diangkat pada akhir Agustus 2019.
Jabatan tersebut kemudian diisi Oni Febrianto Rahardjo sebagai Pelaksana Harian (Plh) Direktur Utama. Tapi RUPSLB juga mencopot Oni dari jabatannya sebagai Direktur Commercial Banking.
Selain itu, ada tiga direksi lainnya yang dicopot. Mereka adalah Direktur Consumer Banking, Budi Satria; Direktur Compliance, R. Mahelan Prabantarikso; Dan Direktur Distribution & Network, Dasuki Amsir.
"Lalu ada keputusan empat direksi digantikan tiga nama, Pak Hirwandi, Pak Jasmine, dan Pak Wibowo. Jumlah direksinya ada delapan, jadi ada perampingan," kata Direktur Bank BTN, Nixon LP Napitupulu, di Menara BTN, Jakarta, kemarin.
ADVERTISEMENT
Sementara di jajaran komisaris, RUPSLB mencopot lima nama. Mereka adalah Asmawi Syam dari jabatan Komisaris Utama BTN, digantikan mantan Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Chandra Hamzah.
Selain itu, empat komisaris lainnya diberhentikan, yakni Iman Sugema, Marwanto Harjowiryono, Garuda Wiko, Lucky Fathul Aziz Hadibrata, Kamaruddin Sjam, dan Arie Corniadi. Komisaris lama yang dipertahankan hanya Eko D Heripoerwanto.
Kepala Sekretariat Presiden Ikut Jadi Komisaris Baru BTN
Di antara lima nama baru di jajaran komisaris BTN, terdapat mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Chandra Hamzah sebagai Komisaris Utama; Juga Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, sebagai Komisaris.
Heru menjabat Kepala Sekretariat Presiden Joko Widodo sejak 2017 hingga saat ini. Pria kelahiran Tapanuli Tengah ini juga pernah menjabat sebagai Kepala Badan Pengelola Keuangan Aset DKI Jakarta 2015-2017 dan Wali Kota Jakarta Utara 2014-2015.
ADVERTISEMENT
"Kami meyakini Bank BTN di bawah manajemen baru akan semakin sukses menjalankan perannya baik sebagai sebuah entitas bisnis maupun sebagai agen pemerintah dalam menyukseskan Program Satu Juta Rumah," jelas Corporate Secretary Bank BTN Achmad Chaerul kemarin.
Selain Chandra Hamzah dan Heru Budi Hartono, ada tiga nama baru di jajaran komisaris. Mereka adalah Andin Hadiyanto yang saat ini menjabat Dirjen Perbendaharaan di Kementerian Keuangan.
Selain itu, ada Armand B. Arief, seorang bankir senior. Dia pernah berkarier di Citibank, Bank Danamon, serta Bank Internasional Indonesia (BII). Armand terakhir menjabat Presiden Direktur Bank UOB Buana, hingga 2015.
Ada juga Andi Jumhari Luddin, sebelumnya Komisaris Utama Bank BRI Agro. Dia juga pernah menjabat Direktur Bank BNI.
ADVERTISEMENT
Beberkan Rencana Bisnis ke Depan
BTN membeberkan rencana perusahaan ke depan dengan perombakan besar-besaran ini. Apalagi, perusahaan punya target laba sekitar Rp 3 triliun pada 2020.
Direktur Finance, Planning & Treasury BTN Nixon L. P. Napitupulu mengatakan, perusahaan bakal mengalihkan bisnis pelayanan nasabah menjadi lebih ke digital.
Akselerasi digital banking ini paralel dengan target nasabah yang dikejar dengan membidik dana murah (current account and saving account/CASA) atau tabungan dan giro pada tahun depan.
"Jadi, dari nomenklatur aja sudah keliatan bahwa kita arahnya mau digital. Ada yang sangat baru enterprize menagement, big data and analytic. BTN akan shifting ke area costumer yang lebih high tech, big data dan banyak perubahan di sektor digital di Bank BTN," kata dia.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Nixon mengungkapkan rencana ke depan yakni likuiditas. Rencana lain, kata Nixon, perusahaan akan mengurangi fokus di obligasi, pinjaman bilateral yang biasanya berada di institusional dan menggantinya dengan time deposit atau deposito.
Sebagai gantinya, BTN akan mengubah fokus penghimpunan dana lebih mengarah ke segmen ritel yang lebih murah. Selain mengejar dana murah dari konsumen ritel, perusahaan juga bakal melakukan peralihan pada penghimpunan biaya murah.
Direktur Operation, IT & Digital Banking BTN Andi Nirwoto mengungkapkan, perubahan tersebut mau tidak mau dilakukan agar bisnis KPR semakin bergairah.
"Mau enggak mau adalah transaksi dan untuk interaksi KPR dan butuh inovasi dan ada pemindahan khusus dan menyangkut digital banking. Itu faktor-faktor yang akan mendorong dan mempercepat shifting ke biaya mahal ke biaya murah," katanya.
ADVERTISEMENT
Tanggapi Soal Kredit Macet yang Diusut Kejaksaan
Bank BTN tengah diselidiki oleh Kejaksaan Agung terkait dugaan pelanggaran prosedural kasus kredit macet Rp 300 miliar. Kasus ini berawal dari beli piutang kredit macet PT Batam Island Marina (BIM) oleh PT Pusat Pengelola Asset (Persero) atau PPA dari BTN.
Kejagung pun menyelidiki direksi BTN. Beredar nama-nama yang disebut dalam kasus ini di antaranya Direktur Finance, Planning, & Treasury BTN Nixon L. P. Napitupulu dan Direktur Human Capital, Legal, and Compliance Yossi Istanto.
Direktur Utama Pahala Mansury bersama jajaran direksi PT. BTN yang baru. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Terkait hal ini, Yossi mengatakan terkait hal ini, dirinya mengaku belum bicara banyak. Sebab Yossi sebelumnya menjabat Direktur Strategic and Human Capital sebelum perombakan direksi dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BTN hari ini.
ADVERTISEMENT
"Rumor kasus hukum di Kejagung sejujurnya karena saya ditetapkan sebagai direktur hukum baru kali ini, sebelumnya kan di pegang Pak Mahelan, tapi saya meyakini bahwa teman-teman Kejaksaan akan profesional menangani case ini," katanya kemarin.
Yossi menjelaskan, bahwa seseorang dinyatakan melakukan tindak pidana harus ada beberapa unsur, salah satunya unsur-unsur pidana terpenuhi. Menurut dia, BTN akan taat azas dan hukum dan kooperatif menjalani semua proses hukum yang ada.
Berikut susunan Direksi dan Komisaris BTN yang baru:
Direktur Utama : Pahala Nugraha Mansuri
Direktur Consumer dan Commercial Lending : Hirwandi Gafar
Direktur Finance, Planning, & Treasury : Nixon L. P. Napitupulu
Direktur Human Capital, Legal & Compliance: Yossi Istanto
Direktur Remedial and Wholesale Risk : Elisabeth Novie Riswanti
ADVERTISEMENT
Direktur Operation, IT & Digital Banking : Andi Nirwoto
Direktur Distribution & Retail Funding : Jasmin
Direktur Enterprise Risk Management, Big Data & Analytics : Setiyo Wibowo
Susunan Komisaris Bank BTN
Komisaris Utama/Independen: Chandra Hamzah
Komisaris : Eko D. Heripoerwanto
Komisaris : Heru Budi Hartono
Komisaris : Andin Hadiyanto
Komisaris Independen : Armand B. Arief
Komisaris Independen : Ahdi Jumhari Luddin