BTN Targetkan Rasio Kredit Bermasalah Turun ke 3,9 Persen di Akhir 2021

28 Juli 2021 18:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama Bank BTN, Haru Koesmahargyo. Foto: BTN
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama Bank BTN, Haru Koesmahargyo. Foto: BTN
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) menargetkan bisa menurunkan rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) dari 4,1 persen di kuartal II 2021 menjadi 3,8-3,9 persen di akhir 2021.
ADVERTISEMENT
“Kami menginginkan juga kalau bisa NPL menembus di bawah 4 persen. Sekitar 3,9 persen gitu kira-kira. Mudah-mudahan bisa,” ujar Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo dalam konferensi pers virtual, Rabu (28/7).
Adapun tren NPL di BTN tercatat menurun sejak akhir 2020. Wakil Direktur Utama Bank BTN Nixon Napitupulu mengatakan, pada akhir 2020 lalu NPL perseroan tercatat 4,37 persen. Kemudian di kuartal II 2021 ini, NPL turun ke level 4,1 persen.
Artinya dalam 6 bulan ada penurunan sekitar 20-25 basis poin. “Katakanlah kecepatannya sama, maka hitung-hitungan kasarnya bisa 3,8-3,9 persen. Target akhir tahunnya segitu,” ujar Nixon.
Menurut Nixon untuk mencapai target penurunan NPL tersebut, perseroan telah menyiapkan dua strategi. Pertama, BTN akan mereview kembali nasabah-nasabah yang mendapatkan restrukturisasi di pertengahan tahun lalu atau yang sudah jatuh tempo di tahun ini. Menurut Nixon, ada beberapa nasabah yang berhasil keluar dari program restrukturisasi COVID-19 karena usaha atau pendapatannya kembali pulih.
ADVERTISEMENT
Namun Nixon tidak menampik ada juga nasabah yang kreditnya tetap macet hingga batas jatuh tempo lantaran belum mendapat pekerjaan. Selain itu, ada juga yang tetap bisa diperpanjang hingga batas akhir program restrukturisasi ini. Semua kondisi ini menurut Nixon sudah termasuk dalam perhitungan target penurunan NPL di akhir 2021.
“Itu kita hitung sudah masuk dalam prediksi 3,8-3,9 persen,” ujar Nixon.
Kedua, pihaknya juga telah menyiapkan program untuk menjual aset-aset kredit macet kepada beberapa investor. Menurut Nixon sudah ada investor yang melakukan due diligence kepada BTN dan menyatakan berminat untuk membeli rumah-rumah kredit macet.
Nixon mengatakan pihaknya masih mendiskusikan soal harga dan mekanisme pembayarannya. Namun targetnya transaksi tersebut bisa terealisasi di tahun ini.
ADVERTISEMENT
“Memang kita lagi bahas mekanisme pembayaran, syarat maupun harga. Belum disebutkan harganya. Tapi mudah-mudahan ada penjualan yang lumayan. Kalau bisa tahun ini terjadi. Diskusinya masih seputar berapa diskonnya. Ini adalah bagaimana upaya kami menjaga NPL rasio agar membaik,” tandasnya.