Buat Akuisisi Bank Muamalat, BTN Syariah Punya Ekuitas Rp 6 Triliun

25 April 2024 20:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bank BTN. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bank BTN. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (BTN), Nixon L.P Napitupulu, mengatakan Unit Usaha Syariah (UUS) BTN atau BTN Syariah memiliki ekuitas sekitar Rp 6 triliun untuk persiapan akuisisi Bank Muamalat.
ADVERTISEMENT
Nixon belum bisa membeberkan berapa nilai akuisisi Bank Muamalat. Meski begitu, kata dia, BTN Syariah kini memiliki ekuitas yang berasal dari Rekening Antar Kantor (RAK) bersama BTN.
"BTN Syariah punya dana semacam ekuitas, tapi dicatat sebagai RAK atau Rekening Antar Kantor, karena dia belum perusahaan sendiri tapi dia bertindak seakan-akan sebagai ekuitasnya BTN Syariah, itu ada di sana duitnya sekitar Rp 6 triliun," ujarnya saat ditemui di Menara BTN, Kamis (25/4).
Ekuitas BTN Syariah yang mencapai Rp 6 triliun itu, kata Nixon, belum tentu seluruhnya digunakan untuk rencana akuisisi Bank Muamalat.
"(Nilai akuisisi) belum tahu, belum tentu dipakai semua belum tentu juga. Kita juga pasti milih yang paling murah, kalau tanya soal ekuitas yang ada, jawabannya itu," pungkas Nixon.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, BTN Syariah memiliki beberapa opsi untuk spin-off menjadi Bank Umum Syariah (BUS), salah satunya dengan melakukan penjajakan pada beberapa bank umum syariah. Nixon memastikan proses uji tuntas (due diligence) bakal rampung April tahun ini.
"Hari ini kita sedang melakukan due diligence di salah satu bank, teman-teman pasti sudah tahu. Salah satu bank yang sedang kita jadikan target untuk kita akuisisi," kata Nixon kepada awak media di Menara BTN, Senin (12/2).
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (BTN) Nixon LP Napitupulu saat Paparan Kinerja Kuartal I 2024, Kamis (25/4/2024). Foto: Fariza/kumparan
"Jadi di April itu kami sudah ambil keputusan setelah membaca laporan hasil due diligence-nya. Kalau ditanya struktur transaksi berapa harga, belum bisa dijawab. Karena nanti saya mendahului dari due diligence," sambungnya.
Sementara itu, Corporate Secretary Division BTN Ramon Armando memastikan spin-off UUS menjadi salah satu rencana aksi korporasi. Rencana tersebut telah tercantum pada rencana bisnis perseroan.
ADVERTISEMENT
“Bank BTN telah menandatangani Non Disclosure Agreement (NDA) dengan calon investee, dan saat ini sedang dalam tahap due diligence dengan calon investee dimaksud,” lanjutnya.
Ramon menegaskan Bank BTN akan tunduk dan patuh pada usulan pemegang saham mayoritas. Perseroan memiliki beberapa opsi dalam proses UUS menjadi Bank Umum Syariah (BUS), salah satunya dengan melakukan penjajakan pada beberapa bank umum syariah yang ada.
“Bank BTN telah menandatangani Non Disclosure Agreement (NDA) dengan calon investee, dan saat ini sedang dalam tahap due diligence dengan calon investee dimaksud,” lanjutnya.