Budaya RI Jadi Tren Dunia, UMKM Diminta Optimalkan Jadi Produk Unggulan

UMKM yang menjual produk rendang Foto: Dok. Kemenparekraf

Indonesia memiliki budaya yang beragam, terhitung pada tahun 2020 Republik Indonesia memiliki 16.771 pulau serta 718 ragam bahasa.

Kekayaan tersebut tentunya menjadi daya tarik kepada dunia. Menurut Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Muhammad Neil El Himam kebudayaan Indonesia adalah bagian dari kekayaan intelektual. Hal ini menurutnya dapat menjadi modal UMKM di sektor ekonomi kreatif agar dapat berinovasi menciptakan karyanya untuk dapat diperkenalkan ke seluruh dunia.

“Nilai intelektual kita basisnya ada 3 hal, pertama adalah budaya, selanjutnya ilmu pengetahuan, dan terakhir teknologi,” tambah Neil dalam acara Master Class kumparan, Minggu (29/5).

Lanjutnya, Neil menambahkan dari ketiga hal tersebut peran sumber daya manusia atau dalam hal ini pelaku usaha dapat memanfaatkan ketiga hal tersebut untuk menciptakan produk yang berdaya saing sehingga budaya Indonesia dapat menjadi trendsetter dunia.

“Contoh Korea budayanya jadi trendsetter dan jadi nilai ekonomi, kita ada 700 an bahasa sekarang sudah banyak lagu daerah dan menghasilkan uang bagi penciptanya serta penyanyinya kita nggak usah jauh-jauh keluar kita kuasai dulu pasar dalam negeri,” tambahnya.

Selain itu, Neil juga mengimbau agar pelaku usaha dapat membuka peluang besar dengan menganggap budaya itu menjadi market atau pasar.

Neil juga mencontohkan kuliner rendang yang saat ini menjadi makanan terenak di dunia dan juga perfilman Indonesia yang sedang mengalami kebangkitan.

“Sebelum pandemi penonton filmnya Indonesia 52 juta tapi tahun ini kebangkitannya ,dari Januari sampai Mei 2022 15 film terbanyak itu totalnya sudah lebih dari 16 juta penonton dan sekarang KKN Desa Penari mencapai rekor film keseluruhan di indonesia yang paling banyak ditonton, ini ngalahin film Avenger,” ungkap Neil.