Budi Gunadi Sadikin: Kunci Pemulihan Ekonomi Ada di Sektor Kesehatan

22 Oktober 2020 16:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Menteri BUMN I Budi Gunadi Sadikin di Kementerian BUMN. Foto: Dok. Kementerian BUMN
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Menteri BUMN I Budi Gunadi Sadikin di Kementerian BUMN. Foto: Dok. Kementerian BUMN
ADVERTISEMENT
Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Budi Gunadi Sadikin, blak-blakan soal kunci pemulihan ekonomi dari dampak pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Menurut Budi, kunci utama pemulihan ekonomi nasional ada pada sektor kesehatan. Sehingga jika kesehatan tidak pulih, maka akan sangat sulit bagi sektor ekonomi untuk rebound.
"Sehingga respons kebijakan, siapa yang harus memimpin, sebenarnya adalah temen-temen di sektor kesehatan. Kalau kesehatannya enggak pulih, sulit ekonomi bisa bangkit," kata Budi dalam Webinar Outlook Kebutuhan Baja Indonesia, Kamis (22/10).
Budi menjelaskan, pandemi COVID-19 bisa berdampak signifikan ke ekonomi, karena sektor kesehatan merespons kondisi ini dengan melakukan lockdown atau membatasi kontak fisik. Dari sisi kesehatan, hal tersebut merupakan respons paling bijak untuk memutus rantai penularan.
Sayangnya, pada sektor ekonomi khususnya di Indonesia, sebagian besar masih ditentukan dengan kontak fisik. "Sehebat-hebatnya e-commerce atau pasar virtual, masih belum bisa mengalahkan aktivitas perputaran ekonomi di pasar basah atau pasar tradisional," katanya.
ADVERTISEMENT
Akibatnya, selama belum terjadi rasa aman yang membuat orang mau kembali melakukan kontak fisik, maka ekonomi tidak akan bisa berputar normal kembali.
Sehingga, kata Budi, semua kebijakan yang dilakukan pemerintah dari segi ekonomi termasuk yang dilakukan Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional, selama ini hanyalah sebagai pendukung dari segala upaya yang seharusnya berpusat di sektor kesehatan.
Ilustrasi Jakarta akan memberlakukan kembali PSBB. Foto: ADITYA PRADANA PUTRA/ANTARA FOTO
"Jadi sifatnya saya di sini, saya akui dengan segala kerendahan hati, hanya sebagai pengganjal saja. Kita di ekonomi enggak bisa kembalikan suasana ini. Ini hanya bisa dikembalikan dipimpin oleh temen-teman di sektor kesehatan. Tugas kita mengganjal," ujarnya.
Meski demikian, tugas dari sisi ekonomi tidak mudah. Untuk menanggulangi dampak pandemi ini, pemerintah menggelontorkan Rp 695 triliun.
ADVERTISEMENT
Namun jika dari sisi kesehatan gagal melakukan pemulihan, maka ratusan triliun yang sudah dikeluarkan pemerintah tersebut akan sia-sia. Kondisi tersebut pun akan semakin memberatkan bagi perekonomian nasional.
"Kami mengganjalnya sudah lumayan, tahun ini dikasih Rp 695 triliun. Tapi kalau kesehatannya tidak pulih, tahun depan akan butuh segini lagi. Akibatnya apa? Akibatnya pasti enggak akan cukup, akan berat. Untuk itu kita harus fokuskan energi untuk pastikan bahwa, at least rasa takut bisa menjadi rasa aman," ujarnya.