Buka G20 Tourism Ministers Meeting, Sandiaga Ajak Banyak Negara Pulihkan Wisata

5 Mei 2021 19:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menparekraaf RI Sandiaga Uno membuka G20 Tourism Ministers Meeting 2021.
 Foto: Sandiaga Uno
zoom-in-whitePerbesar
Menparekraaf RI Sandiaga Uno membuka G20 Tourism Ministers Meeting 2021. Foto: Sandiaga Uno
ADVERTISEMENT
Semangat dan optimisme menjadi kunci penting dalam pemulihan sektor wisata dan ekonomi kreatif (parekraf) pasca pandemi COVID-19. Lewat kebangkitan pariwisata, perekonomian dapat kembali berputar dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut diungkapkan Sandiaga Uno ketika membuka G20 Tourism Ministers Meeting 2021 yang digelar secara virtual pada Selasa (4/5/2021).
Dalam kesempatan itu, turut hadir tokoh kunci terkait dalam acara, di antaranya Ketua Pertemuan Menteri Pariwisata Kepresidenan Italia 2021, Menteri Warisan Budaya, Aktivitas dan Pariwisata Italia Republik, Massimo Garavaglia.
Selanjutnya Sekretaris Jenderal Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) Angel Gurria, Sekretaris Jenderal Pariwisata Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNWTO) Zurab Pololikashvili, serta CEO World Travel & Tourism Council (WTTC) Gloria Guevara, Perwakilan Organisasi Internasional serta Menteri Pariwisata G20.
Dalam paparannya, Sandiaga Uno menyampaikan gambaran Investasi dan Infrastruktur dalam menghadirkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan di masa depan. Mengingat, pandemi covid-19 dijelaskannya sangat memukul sektor pariwisata di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
ADVERTISEMENT
Terhitung setahun lalu sejak COVID-19 mewabah di Indonesia, seluruh pelaku usaha parekraf terpuruk. Banyak pelaku usaha gulung tikar imbas penutupan kawasan wisata.
"Diketahui investasi asing di sektor pariwisata mengalami penurunan dari USD 48,5 miliar pada 2019 menjadi USD 12,6 miliar pada 2020," ungkap Sandiaga Uno.
"Selanjutnya, pada periode yang sama, sektor pariwisata juga diproyeksikan mengalami kerugian sekitar USD 910 miliar hingga USD 1,2 triliun," paparnya.
Kenyataan tersebut katanya sangat mengejutkan seluruh pihak. Pasalnya, sektor pariwisata diketahui merupakan sektor yang paling diminati di dunia. Namun kondisi justru berbalik ketika covid-19 merebak ke seluruh dunia.
"Terlepas dari kondisi ini, bagaimanapun, kita harus hidup kembali, bertahan hidup, dan berkembang mengatasi pandemi dan dapatkan kembali kepercayaan. Menjadi tangguh adalah kunci untuk bertahan dari gelombang ketidakpastian ini," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Dirinya menegaskan tak akan membiarkan keadaan buruk terus berlarut. Pihaknya akan membangkitkan sektor parekraf lewat beragam strategi, mulai dari pemberian insentif kepada pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Menparekraf Sandiaga Uno di Danau Toba Foto: Dok. Kemenparekraf
Begitu juga dengan pengembangan lima destinasi super prioritas, yakni Danau Toba, Borobudur, Likupang, Labuan Bajo, dan Mandalika.
"Melihat sisi baiknya, pandemi memberi kita waktu untuk mengevaluasi ulang dan menemukan kembali apa yang telah kita lakukan di masa lalu. Refleksi itu kemudian didefinisikan kembali guna menciptakan pariwisata yang inklusif, berkualitas dan berkelanjutan," jelas Sandiaga Uno.
"Sudah waktunya bagi kita, negara-negara G20, dalam otoritas kita, untuk mendefinisikan kembali normal yang lebih baik, normal yang adil dan inklusif untuk semua. Sebuah normal yang mengakomodasi, adil bagi semua orang, terlepas dari lokasi geografis, jenis kelamin, dan status sosial ekonomi," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, kerja sama dan kolaborasi yang kuat antar sektor bahkan lintas sektor dan lintas negara diperlukan untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata.
Ke depan, pariwisata pun ditegaskan Sandiaga Uno akan membutuhkan model investasi yang lebih berkelanjutan.
Tidak hanya mampu menarik investasi langsung dalam dan luar negeri, tetapi juga mampu untuk mengintegrasikan risiko lingkungan ke dalam pembiayaan dan investasi pariwisata.
"Selain itu, pandemi telah menunjukkan kepada kita betapa pentingnya peran teknologi digital dalam kehidupan kita, termasuk bagaimana pemasok pariwisata dapat memenuhi kebutuhan turis," jelas Sandiaga Uno.
"Oleh karena itu, berinvestasi di infrastruktur digital harus menjadi prioritas di negara-negara strategi dan rencana aksi untuk masa depan sektor pariwisata," tambahnya.
Memperhatikan pentingnya sejumlah hal tersebut, dirinya meyakini G20 Tourism Ministers Meeting 2021 dapat menjadi panduan pariwisata. Sehingga visi dalam menciptakan pariwisata yang tangguh, berkelanjutan dan inklusif dapat terwujud di masa depan.
ADVERTISEMENT
"Selanjutnya Indonesia berkomitmen untuk melengkapi upaya presidensi dalam hal ini," ungkap Sandiaga Uno.
"Akhirnya, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Ketua yang telah memberi saya kesempatan untuk menyampaikan pengantar topik khusus ini, dan saya berharap semuanya berhasil, dan musyawarah yang bermanfaat," jelasnya.