Bukalapak Jadi Unicorn Pertama di Asia Tenggara yang Masuk Bursa Saham

6 Agustus 2021 10:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo baru Bukalapak. Foto: Bukalapak
zoom-in-whitePerbesar
Logo baru Bukalapak. Foto: Bukalapak
ADVERTISEMENT
Salah satu unicorn Indonesia, PT Bukalapak.com Tbk, resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia pada hari ini, Jumat (6/8).
ADVERTISEMENT
Acara pencatatan perdana saham berkode BUKA ini digelar secara virtual, dan dihadiri oleh Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Inarno Jayadi, Direktur Utama Bukalapak Rachmat Kaimuddin, serta Komisaris Utama Bukalapak Bambang Brodjonegoro.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Inarno Jayadi, mengatakan Bukalapak menjadi perusahan ke-28 yang melantai di bursa tahun ini, serta menjadi perusahaan ke-704 yang mencatatkan saham.
Inarno juga mengungkapkan masuknya Bukalapak ke pasar modal juga menorehkan rekor sebagai unicorn pertama yang melantai di bursa saham Indonesia dan bahkan perdana di bursa kawasan Asia tenggara.
"Pencatatan saham perdana ini juga menoreh sejarah, karena perseroan merupakan perusahaan unicorn pertama yang melantai di Bursa Efek Indonesia dan bahkan di bursa kawasan Asia Tenggara," jelas Inarno dalam pencatatan saham perdana BUKA, Jumat (6/8).
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Bukalapak Rachmat Kaimuddin juga mengeklaim bahwa IPO perseroan menjadi salah satu penawaran umum perdana terbesar di Indonesia. Di samping itu, ia menyatakan Bukalapak sebagai perusahaan teknologi unicorn pertama yang masuk ke bursa.
"Hari ini bersejarah di mana PT Bukalapak.com Tbk menjadi perusahaan teknologi unicorn pertama yang tercatat di BEI, sebagai salah satu penawaran umum perdana terbesar di Indonesia," pungkas Rachmat.
Dalam aksi korporasi perdana ini, keseluruhan saham yang dilepas adalah sebanyak 25.765.504.800 lembar saham, dengan nilai Rp 50 per saham. Harga penawaran saham perdana ditetapkan sebesar Rp 850 per saham.
Adapun dana yang bisa dihimpun dari IPO ini sebesar Rp 21,9 triliun. Nantinya, dana segar tersebut bakal digunakan sebagai modal kerja Bukalapak dan anak usahanya.
ADVERTISEMENT