Bukan Uji Coba Lagi, Beli BBM Solar Subsidi Kini Wajib Pakai MyPertamina!

2 Desember 2022 16:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas SPBU Pertamina mengisikan BBM Non-subsidi Pertamax Turbo ke sebuah motor Foto: Pertamina
zoom-in-whitePerbesar
Petugas SPBU Pertamina mengisikan BBM Non-subsidi Pertamax Turbo ke sebuah motor Foto: Pertamina
ADVERTISEMENT
PT Pertamina (Persero) akhirnya menerapkan penggunaan QR Code MyPertamina secara menyeluruh untuk membeli BBM Solar subsidi di seluruh SPBU. Kebijakan ini diterapkan di 11 kota dan kabupaten mulai Kamis (1/12).
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Pertamina Patra Niaga (PPN), Jumat (2/12), sebelah kota dan kabupaten yang wajib menggunakan QR Code setiap beli BBM solar subsidi adalah Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Jepara, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Wonogiri. Lalu ada di Kota Mojokerto, Kota Kediri, Kota Lumajang, Kota Banjarmasin, Kota Payakumbuh.
Mobil Pribadi Maksimal Beli 60 Liter per Hari
Bagi masyarakat yang sudah mendapatkan QR Code/sudah terdaftar di website Subsidi Tepat, akan dilayani pembelian Solar subsidi dengan volume sesuai dengan SK BPH Migas No. 04/P3JBT/BPH Migas/KOM/2020 yakni (1) Roda 4 Pribadi maksimal 60 liter/hari (2) Roda 4 Angkutan Barang & Umum maksimal 80 liter/hari (3) Roda 6 Angkutan Barang & Umum maksimal 200 liter/hari.
ADVERTISEMENT
Sedangkan masyarakat yang belum memiliki QR Code/belum terdaftar akan tetap dilayani pembelian Solar subsidi namun dengan volume yang diatur yakni maksimal 40 liter/hari. QR Code juga tidak wajib menggunakan handphone atau gadget, QR Code dapat di-print dan dibawa ke SPBU.
Pertamina juga menyediakan bantuan pendaftaran yang tersebar di SPBU yang berada di wilayah uji coba agar masyarakat mudah untuk melakukan pendaftaran.
Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan uji coba pengaturan penjualan Solar bersubsidi oleh Pertamina memang seyogyanya dilakukan. Selain menguji keandalan sistem, juga memastikan keandalan pelayanan.
“Jangan nanti malah mengganggu pelayanan ketika betul-betul diterapkan, keandalan sistem harus betul-betul diuji untuk mendukung pelayanan pengisian BBM masyarakat,” kata Tulus dalam keterangannya.
ADVERTISEMENT
Menurut Tulus, upaya pengendalian pendistribusian BBM bersubsidi tidak bisa ditawar lagi. Pengendalian bbm bersubsidi adalah hal rasional dan wajib dilakukan. “Ini agar terdeteksi siapa sesungguhnya pengguna BBM bersubsidi tersebut," ujarnya.
Chief Economist Bank Permata Josua Pardede menyambut positif inisiatif Pertamina yang mulai penggunaan QR Code dalam pendistribusian Solar bersubsidi. Melalui penerapan ini diharapkan terlihat perubahan pola distribusi BBM bersubsidi menjadi lebih tepat sasaran.
"Langkah ini cukup positif, sebagai lanjutan dari arah kebijakan subsidi yang akan lebih tepat sasaran ke depan dari pemerintah," katanya.
Warga menunjukan aplikasi MyPertamina saat mengisi bahan bakar pertalite di SPBU Pertamina Abdul Muis, Jakarta, Rabu (29/6/2022). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
Dengan kebijakan ini, lanjut Josua, Pertamina jadi motor perubahan pemberian subsidi secara perlahan yang tidak lagi diberikan kepada nilai barang, namun diarahkan kepada penerima yang sudah terseleksi. "Dengan demikian, subsidi yang diberikan oleh pemerintah akan lebih tepat sasaran kepada masyarakat kalangan menengah ke bawah," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Uji coba penerapan Subsidi Tepat dilakukan untuk melihat kesiapan infrastruktur digital serta kesiapan pengawas dan operator SPBU dalam mengimplementasikan mekanisme full cycle Subsidi Tepat. Uji coba penerapan Subsidi Tepat secara menyeluruh adalah penerapan Scan QR untuk transaksi Solar subsidi
Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas) Saleh Abdurrahman mengungkapkan langkah Pertamina yang bakal memperluas cakupan serta peningkatan kualitas uji coba sangat baik demi memastikan sistem baru tersebut bisa diaplikasikan, baik oleh petugas di lapangan maupun masyarakat. Dia optimistis uji coba bisa berjalan lancar.
"Kami support Pertamina dan sudah ada contoh di beberapa daerah sebelumnya berjalan baik," kata Saleh.