Bukan via Medsos, Pegadaian Beberkan Cara Lelang Barang Gadai

30 Juli 2020 6:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pegadaian Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
zoom-in-whitePerbesar
Pegadaian Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penipuan lelang barang-barang gadai yang mengatasnamakan PT Pegadaian (Persero) masih marak terjadi. Penipuan banyak dilakukan secara online melalui media sosial atau medsos.
ADVERTISEMENT
Perusahaan sudah bekerja sama dengan kepolisian untuk menelusuri akun-akun ini. Pegadaian juga menggaet pihak media sosial seperti Facebook untuk menutup akun-akun lelang online barang gadai tersebut.

Lelang Hanya Dilakukan di Kantor Cabang

Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk Pegadaian, Harianto Widodo, menegaskan perusahaan tidak pernah membuka layanan lelang barang-barang gadai Pegadaian secara online. Semua pelelangan dilakukan secara offline di kantor cabang.
"Akhir-akhir ini banyak masyarakat terkecoh lelang online atas nama Pegadaian. Di web kami dan surat kabar sudah berkali-kali kami sampaikan bahwa Pegadaian sampai saat ini belum gunakan lelang berbasis online," kata dia dalam konferensi pers kinerja Semester I 2020 Pegadaian secara virtual, Rabu (29/7).
Sekretaris Perusahaan Pegadaian Swasono Amoeng Widodo mengatakan hal sama. Kata dia, sampai saat ini Pegadaian tidak memiliki program atau melakukan lelang secara online.
ADVERTISEMENT
“Proses lelang dilakukan secara langsung dan terbuka untuk semua orang di outlet-outlet Pegadaian, bazar, atau pameran," ucap Amoeng.
Kondisi Pegadaian Cabang Pasar Minggu Jakarta Selatan, jelang Lebaran 2019, Rabu (22/5). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan

Masyarakat Diminta Waspada

Ketua dan Pendiri Indonesia Cyber Security Forum (ICSF) Ardi Sutedja mengatakan, penipuan yang berkedok lelang tersebut sebenarnya sudah ada sejak lama. Awalnya jenis kejahatan ini bersifat konvensional, seiring dengan perkembangan zaman pelaku mengubah tindak kejahatan yang dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi, salah satunya melalui media sosial.
"Dan penipuan lelang online ini adalah salah satu opportunity yang memanfaatkan kesulitan ekonomi masyarakat dengan menawarkan produk fiktif online dengan harga miring melalui lelang," kata Ardi dalam keterangan tertulis, Rabu (10/6).
Menurut Ardi, kejahatan lelang apapun akan sulit dicegah, terkecuali bila seluruh masyarakat Indonesia bersama-sama membangun awareness. Hal ini dapat dilakukan melalui edukasi dimulai dari sekolah hingga perguruan tinggi, juga dipadukan dengan pembangunan literasi digital.
ADVERTISEMENT
Pegadaian meminta masyarakat tetap waspada kepada penawaran tersebut. Pesan-pesan singkat yang masuk ke handphone masing-masing pun jangan langsung percaya. Barang-barang yang dilelang online beragam mulai dari emas hingga laptop.
"Karena lelang dilakukan cabang dan masih offline, jadi kalau ada yang online itu pasti akun palsu," ujar Harianto.