Bulan Depan, Jepang Mulai Bangun Pelabuhan dan Pasar di Perbatasan RI

10 Januari 2020 13:44 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Luar Negeri Jepang, Toshimitsu Motegi, bertemu Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat (10/1) Foto: Nugroho Sejati/kuparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Luar Negeri Jepang, Toshimitsu Motegi, bertemu Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat (10/1) Foto: Nugroho Sejati/kuparan
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi menawarkan Jepang untuk berinvestasi di pulau terluar di Indonesia, salah satunya Natuna. Tawaran tersebut disampaikan langsung oleh Jokowi kepada Menteri Luar Negeri (Menlu) Jepang Motegi Toshimitsu saat keduanya bertemu di Istana Merdeka, Jumat (10/1).
ADVERTISEMENT
Menlu RI Retno Marsudi mengatakan Motegi menyambut positif tawaran kerja sama dari Indonesia tersebut. Retno pun menjelaskan bentuk investasi atau kerja sama yang akan dilakukan Jepang di Natuna berupa pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT).
“Kita sepakat untuk memperkuat kerja sama ekonomi terutama investasi di pulau-pulau terluar Indonesia, termasuk Natuna,” kata Retno usai bertemu dengan Motegi di Kantor Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta Pusat, Jumat (10/1).
“Khusus untuk Natuna, kita sepakat untuk memperkuat kerja sama di bidang pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT). Indonesia mengharapkan agar SKPT fase kedua dapat ditindaklanjuti," imbuhnya.
Sentra perikanan di Pulau Natuna Foto: Dewi Rachmat Kusuma/kumparan
Dengan adanya SPKT sebagai tempat pendaratan hasil tangkapan nelayan, diharapkan mampu mendukung pembangunan pulau-pulau kecil dan kawasan perbatasan yang memiliki basis ekonomi utama di sektor kelautan serta perikanan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Retno mengatakan pihak Jepang juga akan memberikan kerja sama dalam bentuk lain. Mulai dari peningkatan kapasitas nelayan hingga pengembangan pariwisata.
“Pembangunan pelabuhan dan pasar ikan, peningkatan kapasitas untuk nelayan, pengawasan perikanan, pengembangan pariwisata dan juga kerja sama energi,” ujar Retno.
Sementara itu, Menlu Jepang Motegi mengatakan, kerja sama Jepang di pulau-pulau terluar Indonesia akan dimulai pada Februari 2020. Kerja sama akan dimulai dengan pembenahan pelabuhan serta pasar ikan.
“Dan demikian pula pada Februari yang akan datang Jepang akan memulai proyek pembenahan pelabuhan dan pasar ikan di pulau-pulau terluar,” kata Motegi.