Bulog Belum Bisa Bantu Turunkan Harga Minyak Goreng, Kenapa?

11 Maret 2022 18:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
11
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso hadiri grand launcing Kopi Jenderal di Kantor Pusat Perum Bulog, Jakarta. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso hadiri grand launcing Kopi Jenderal di Kantor Pusat Perum Bulog, Jakarta. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Persoalan langkanya pasokan dan mahalnya harga minyak goreng masih belum bisa diselesaikan. Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso atau Buwas, berniat membantu menstabilkan harga minyak goreng tersebut.
ADVERTISEMENT
Namun, Buwas mengaku sampai saat ini belum ada penugasan dari pemerintah. Ia menjelaskan Bulog tidak bisa sembarangan bergerak terkait minyak goreng kalau belum ada penugasan.
“Kalau aturan Keppres 8 itu kita (tanggung jawab) padi, jagung, dan kedelai atau pajale. Kalau pajale itu sudah mutlak Bulog punya kewenangan penuh. Kalau minyak goreng bahwa Bulog tidak ada tanggung jawabnya,” kata Buwas di kompleks pergudangan modern Perum Bulog di kawasan Kepala Gading, Jakarta Utara, Jumat (11/3).
“Kalau minyak goreng kepada Bulog itu penugasan, seperti daging. Di Bulog itu penugasan, tidak ada kewenangan Bulog untuk terus otomatis mendatangkan (minyak goreng),” tambahnya.
Buwas menegaskan persoalan kelangkaan dan tingginya harga minyak goreng tersebut harus segera diselesaikan. Ia mengakui Kementerian Perdagangan (Kemendag) sudah sering menggelar operasi pasar, tetapi minyak goreng tetap langka.
ADVERTISEMENT
Buwas merasa kelangkaan tersebut dipengaruhi karena ada pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang menyebabkannya. Sehingga harus segera ditelusuri. Apalagi, pasokan minyak goreng sebenarnya juga sudah digelontorkan ke masyarakat.
“Mendag sudah berkoordinasi dengan penegak hukum untuk ditelusuri, karena benar jatah yang ada di Kemendag jumlah yang dibutuhkan untuk dalam negeri untuk kebutuhan masyarakat, tetapi sampai hari ini kok kosong gitu. Pasti ada something dong,” ujar Buwas.
Buwas menuturkan yang bisa membuktikan adanya pihak tidak bertanggung jawab dalam kelangkaan minyak goreng adalah pihak kepolisian atau penegak hukum. Ia menunggu pihak berwenang tersebut untuk segera menyelidiki dan menyelesaikan persoalan tersebut.
“Kita tunggu pihak kepolisian saat ini sedang bekerja. Saya yakin polisi mudah membuktikan itu karena mereka sudah didukung oleh peralatan teknologi dan itu mudah-mudahan sebelum puasa ini minyak goreng sudah normal, kebutuhan masyarakat terpenuhi,” tutur Buwas.
ADVERTISEMENT
***
Kuis kumparanBISNIS hadir lagi untuk bagi-bagi saldo digital senilai total Rp 1,5 juta. Kali ini ada kuis tebak wajah, caranya gampang! Ikuti petunjuknya di LINK INI. Penyelenggaraan kuis ini waktunya terbatas, ayo segera bergabung!