Bulog Pastikan Stok Beras hingga Gula Masih Aman di Tengah Pandemi Corona

9 April 2020 13:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja memeriksa kualitas beras di Gudang Perum Bulog Sub Divre Pekalongan, Desa Munjung Agung, Tegal, Jawa Tengah, Selasa (7/4). Foto: ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja memeriksa kualitas beras di Gudang Perum Bulog Sub Divre Pekalongan, Desa Munjung Agung, Tegal, Jawa Tengah, Selasa (7/4). Foto: ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
ADVERTISEMENT
Mewabahnya virus corona dikhawatirkan membuat pasokan bahan pangan jadi berkurang. Namun, Dirut Perum Bulog Budi Waseso memastikan pasokan yang ada saat ini di Bulog sudah mencukupi kebutuhan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Buwas mengungkapkan, pasokan beras saat ini masih ada 1,44 juta ton. Menurutnya dengan jumlah tersebut membuat masyarakat tidak perlu khawatir perkara pasokan.
“Ketersediaan pangan dalam menghadapi pandemik COVID-19 menghadapi situasi sulit ini dapat kami sampaikan posisi stok beras masih sangat mencukupi kebutuhan penyaluran yaitu 1,44 juta ton beras yang tersebar di wilayah Indonesia per tanggal 9 April 2020,” kata Buwas saat rapat secara virtual dengan Komisi IV DPR, Kamis (9/4).
Stok tersebut terdiri atas Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebesar 1,39 juta ton dan beras komersial yang masih ada 53 ribu ton. Buwas membeberkan stok gula yang harganya belakangan ini melonjak juga masih banyak.
“Selanjutnya pangan lainnya per 9 April 2020 dapat kami sampaikan posisi stok gula di Perum Bulog mencapai 5.068 ton dan masih terus dilakukan pengadaan guna mencukupi kebutuhan gula di masyarakat,” ujar Buwas.
Dirut Bilog Budi Waseso. Foto: Dok. Bulog
Sementara itu pasokan bahan pokok lainnya seperti daging kerbau, Bulog mencatat saat ini masih ada 113 ton, minyak goreng sebanyak 781 kilo liter, dan tepung terigu stoknya mencapai 615 ton.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Buwas menyadari pandemi COVID-19 tidak menutup kemungkinan masih berlanjut sampai memasuki bulan Ramadan dan idul fitri. Untuk itu, Buwas mengaku sudah menyiapkan langkah yang diambil dalam menghadapi situasi ini.
Apabila pemerintah mengambil langkah lockdown, kata Budi Waseso, pihaknya akan memprioritaskan pengadaan dalam negeri karena di bulan April ini diperkirakan sudah panen.
“Adapun jika tidak terjadi lockdown tetap prioritas dalam negeri dan juga mekanisme sentralisasi pangan dapat dilakukan melalui Perum Bulog sebagai operator, dengan mekanisme ini pemerataan stok antar wilayah bisa disesuaikan Perum Bulog dengan kebutuhan konsumsi masing-masing wilayah,” tutur Buwas.