BUMI Resources Cetak Laba Bersih Rp 886,35 M di Kuartal I 2023, Naik 39 Persen

Anak usaha Bumi Resources Minerals, PT Citra Palu Minerals (CPM), menemukan cadangan emas baru di Palu, Sulawesi Tengah. Foto: Dok. BRMS

Emiten batu bara PT BUMI Resources Tbk (BUMI) mengumumkan laporan keuangan untuk periode tiga bulan berakhir pada tanggal 31 Maret 2023. Pendapatan dan laba bersih BUMI meningkat pada kuartal I tahun ini.

Bumi Resources mencetak laba bersih senilai USD 60,24 juta atau setara Rp 886,35 miliar (asumsi kurs Rp 14.713 per dolar AS), melonjak 39,28 persen dibanding kuartal I 2022 senilai USD 43,25 juta atau setara Rp 636,37 miliar.

Kenaikan laba bersih ditopang melonjaknya pendapatan perusahaan sebesar 30 persen, dari USD 349,87 juta atau Rp 5,14 triliun di kuartal I 2022 menjadi USD 454,86 juta atau Rp 6,69 triliun di kuartal I 2023.

Segmen batu bara menyumbang pendapatan terbesar senilai USD 449,06 juta, disusul oleh segmen emas senilai USD 4,8 juta dan segmen jasa senilai USD 1 juta. Kenaikan pendapatan juga berimbas pada beban pokok pendapatan yang meningkat 25,98 persen menjadi USD 370,77 juta.

Bumi Resources mencatatkan laba usaha melambung 124,58 persen menjadi USD 67,39 juta dari USD 30 juta di kuartal I 2022. Kemudian, perusahaan membukukan laba tahun berjalan neto senilai USD 67,46 juta, melesat 44,35 persen per kuartal I 2022.

Laba Bumi Resources per 1.000 saham dasar sebesar 0,36. Total liabilitas jangka pendek konsolidasian perusahaan melebihi aset lancar konsolidasinya.

“Grup juga mengalami defisit sebesar USD 2.301.919.167. Kondisi ini mengindikasikan adanya ketidakpastian yang signifikan dalam kemampuan grup untuk mempertahankan kelangsungan usahanya,” tulis manajemen dalam laporan keuangan, Selasa (2/5).

Manajemen memastikan, grup berusaha untuk meningkatkan keunggulan operasionalnya melalui peningkatan volume produksinya, penekanan biaya-biaya dan peningkatan efisiensi.

Rencana strategis lainnya adalah mempercepat pengembangan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), Arutmin dan anak usaha lainnya dengan memanfaatkan harga komoditas yang semakin membaik.