BUMN Industri Nuklir Bakal Dimasukkan ke Holding Farmasi

15 Oktober 2020 15:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi teknologi pembangkit listrik tenaga nuklir Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi teknologi pembangkit listrik tenaga nuklir Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Kementerian BUMN akan memasukkan BUMN yang bergerak di bidang nuklir, yaitu PT INUKI atau PT Industri Nuklir Indonesia (Persero) ke Holding BUMN Farmasi.
ADVERTISEMENT
Asisten Deputi Bidang Telekomunikasi dan Farmasi Kementerian BUMN Aditya Dhanwantara mengatakan, pihaknya sedang melakukan sinkronisasi dengan pihak Inuki. Adapun alasan Kementerian BUMN memasukkan Inuki sebagai bagian dari holding farmasi karena kedokteran nuklir merupakan masa depan untuk industri kesehatan.
“Kementerian BUMN berencana untuk memasukkan Inuki ke dalam holding farmasi dan telah menyampaikan inisiasi kepada stakeholder untuk dimulainya proses menjadikan Inuki sebagai bagian dari holding farmasi. Kita sedang berusaha mensinkronkan Inuki. Inuki itu dulu industri nuklir salah satu BUMN industri nuklir. Setelah kita amati kedokteran nuklir itu merupakan masa depan juga untuk industri kesehatan,” ungkap Aditya dalam Webinar Ngopi BUMN Kamis (15/10).
Menurut Aditya, Inuki bisa mendukung BUMN farmasi. Dengan menggabungkan Inuki ke holding maka diharapkan industri farmasi bakal memberikan manfaat yang lebih baik serta lebih efektif.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, inisiatif tersebut telah disampaikan kepada pemangku kepentingan terkait. Targetnya, rencana ini akan rampung pada tahun depan.
“Kami berharap dapat selesai di tahun 2021. Inuki akan difokuskan untuk mendukung kedokteran nuklir di Indonesia,” ujarnya.
Seperti diketahui, BUMN Holding Farmasi ini sendiri baru terbentuk pada 31 Januari 2020 lalu. Dalam holding ini, PT Bio Farma (Persero) bertindak sebagai induk holding. Sementara, anggotanya yakni PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Indofarma Tbk (INAF).