BUMN Raup Laba Konsolidasi Rp 26,35 T di Semester I 2021, Naik 356 Persen
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Raihan laba selama enam bulan itu meningkat 356 persen dibandingkan semester I 2020. Saat itu, laba konsolidasi yang bisa dikumpulkan hanya Rp 5,77 triliun, sedangkan sepanjang 2020 hanya Rp 13,2 triliun.
Pendapatan Rp 96,5 Triliun, Paling Banyak dari Sektor Energi
Dari sisi pendapatan, Kementerian BUMN mencatat total pendapatan konsolidasi mencapai Rp 96,5 triliun per semester I 2021 (unaudited). Pendapatan berasal dari berbagai sektor, mulai dari BUMN energi hingga logistik.
BUMN di sektor energi paling banyak menyumbang pendapatan, mencapai Rp 60 triliun atau naik 13 persen dibandingkan semester I 2020. Disusul sektor jasa keuangan Rp 13,6 triliun atau naik 7 persen.
Lalu sektor pertambangan meraup pendapatan Rp 9,94 triliun atau naik 34 persen. sektor kesehatan Rp 9,48 triliun atau naik 163 persen. Kenaikan pertumbuhan pendapatan sektor kesehatan yang paling tinggi di antara sektor lain.
ADVERTISEMENT
Lalu ada sektor manufaktur Rp 7,96 triliun atau naik 55 persen, sektor perkebunan dan kehutanan Rp 6,28 triliun atau naik 37 persen, asuransi Rp 2,83 triliun atau naik 13 persen, telekomunikasi Rp 2,62 triliun atau naik 4 persen, pupuk Rp 1 triliun atau naik 2 persen, logistik Rp 643 miliar atau naik 2 persen, dan namco Rp 507 miliar atau naik 12 persen.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan secara keseluruhan, kinerja keuangan portfolio BUMN membaik signifikan di paruh pertama 2021 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Salah satunya karena transformasi BUMN.
"Hal ini selanjutnya mengakibatkan perbaikan signifikan pada kinerja net profit konsolidasian yang meningkat hampir 3,6 kali laba bersih konsolidasi unaudited dibandingkan semester I 2020 menjadi Rp 26 triliun," kata Erick dalam keterangan tertulis, Sabtu (16/10).
ADVERTISEMENT
Menurut dia, meski ada lockdown atau PPKM di paruh kedua 2021 akan berdampak pada kinerja keseluruhan 2021, BUMN akan berusaha mempertahankan kinerja positif ini sampai dengan akhir tahun.
Dia juga berterima kasih pada Presiden Jokowi yang sudah mengapresiasi transformasi BUMN selama ini. Terlebih transformasi bisnis model dan penerapan operasional yang efisiensi serta akuntabilitas yang diterapkan mampu menaikkan penjualan dan peningkatan pencapaian pendapatan total seluruh BUMN
Menurutnya, ini anugerah beruntun bagi Kementerian BUMN. Sebelumnya, Kementerian BUMN meraih prestasi tertinggi dalam penerapan sistem merit yang dinilai Komisi Aparatur Sipil Negara.
"Kami akan berusaha mempertahankan dan meningkatkan. Kami berharap para direksi BUMN tetap menjaga nilai competitiveness yang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang terus dibangun pemerintah," ucapnya.
ADVERTISEMENT