Bunga KUR Turun Jadi 6 Persen Mulai Januari 2020

12 November 2019 13:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu UMKM nasabah KUR BRI. KUR BRI telah disalurkan hingga hampir 80 persen dari target tahun 2019 ini Foto: Dok. BRI
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu UMKM nasabah KUR BRI. KUR BRI telah disalurkan hingga hampir 80 persen dari target tahun 2019 ini Foto: Dok. BRI
ADVERTISEMENT
Pemerintah menurunkan suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) menjadi 6 persen, dari saat ini 7 persen. Tak hanya itu, total plafon KUR juga ditingkatkan dari Rp 140 triliun menjadi Rp 190 triliun.
ADVERTISEMENT
Plafon maksimum untuk KUR Mikro pun dilipatgandakan, dari semula Rp 25 juta menjadi Rp 50 juta per debitur. Kebijakan tersebut berlaku efektif mulai 1 Januari 2020.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, kebijakan itu diambil untuk mempercepat pengembangan UMKM. Selain itu juga sejalan dengan akan diterbitkannya Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Lapangan Kerja.
“Kebijakan penurunan suku bunga KUR menjadi 6 persen akan memperbanyak jumlah UMKM yang mendapatkan akses pembiayaan di sektor formal dengan suku bunga rendah,” ujar Airlangga dalam keterangan resmi, Selasa (12/11).
Selain perubahan plafon KUR Mikro, total akumulasi plafon KUR Mikro untuk sektor perdagangan pun mengalami perubahan, dari semula sebesar Rp 100 juta menjadi Rp 200 juta. Sementara itu, pemerintah tak akan membatasi plafon untuk KUR Mikro di sektor produksi.
Ilustrasi uang rupiah Foto: Maciej Matlak/Shutterstock
“Sedangkan untuk KUR Mikro tak dibatasi,” katanya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data BPS 2017, total unit usaha UMKM mencapai 99,9 persen dari total unit usaha. Selain itu, penyerapan tenaga kerjanya sebesar 96,9 persen dari total penyerapan tenaga kerja di Indonesia.
Jika ditinjau dari kontribusinya, UMKM menyumbang hingga 60,34 persen terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB).
“KUR ini didorong untuk semua sektor, tapi kita akan fokus membangun KUR berbasis kelompok atau klaster, karena akan lebih efisien untuk perekonomian,” jelasnya.
Sejak awal tahun ini hingga 30 September 2019, penyaluran KUR sudah mencapai Rp 115,9 triliun at au 82,79 persen dari target tahun ini yang sebesar Rp 140 triliun, dengan total debitur KUR sebanyak 4,1 juta. Sementara penyaluran KUR sektor produksi sampai 30 September 2019 mencapai 50,4 persen dari target minimal 60 persen dari total KUR.
ADVERTISEMENT
“Manfaat KUR juga sangat dirasakan oleh masyarakat berpenghasilan rendah dalam meningkatkan kesejahteraan melalui peningkatan skala ekonomi usahanya. Hal ini terlihat dari komposisi penyaluran KUR Mikro sebesar 64,6 persen, KUR Kecil sebesar 35 persen, dan KUR TKI sebesar 0,4 persen,” tambahnya.